TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Norovirus yang Bisa Picu Efek Seperti Keracunan?

Konon, muncul dari kimci

ilustrasi kimci (pexels.com/makafood)

Infeksi akibat norovirus dikabarkan menjangkit lebih dari 1.000 orang di Korea Selatan. Sejauh laporan yang diterima, penyebaran infeksi ini terjadi akibat konsumsi kimci. Seseorang yang mengalami infeksi norovirus mengeluhkan berbagai gejala yang mirip keracunan, seperti muntah dan diare.

Lantas, apa itu norovirus dan apakah virus ini hanya terdapat maupun disebarkan melalui kimci atau makanan fermentasi? Cek penjelasan lengkapnya dalam artikel IDN Times berikut.

Apa itu norovirus?

ilustrasi virus (unsplash.com/CDC)

Norovirus merupakan sekelompok virus yang dapat menyebabkan seseorang muntah dan diare parah. Virus ini mudah menular dan kerap terjadi secara musiman pada bulan-bulan dengan cuaca dingin.

Di daerah yang dilalui garis khatulistiwa, umumnya masalah kesehatan akibat virus ini bisa terjadi antara November—April. Sementara itu, di negara lainnya biasa terjadi pada April—September.

Cleveland Clinic menyebutkan bahwa ada sekitar 685 juta kasus yang dilaporkan terjadi tiap harinya. Adapun norovirus sendiri termasuk dalam famili Caliciviridae yang menyebabkan radang lambung dan usus. Di dalam famili tersebut, terdapat 10 kelompok dengan 48 tipe, tetapi yang paling umum adalah tipe GII.4. 

FYI, norovirus termasuk virus yang sukar diatasi karena dapat bertahan hidup pada suhu panas maupun dingin. Selain itu, virus ini juga resisten terhadap berbagai jenis disinfektan

Baca Juga: Racun Arsenik: Risiko Paparan, Gejala Keracunan, hingga Perawatan

Gejala infeksi norovirus

Seperti dijelaskan sebelumnya, norovirus menyerang sistem pencernaan manusia. Jika terinfeksi virus ini, gejala yang muncul dapat meliputi beberapa hal berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Pegal-pegal.

Gejala di atas dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Adapun kemunculannya biasanya mulai 12—48 jam setelah terpapar virus tersebut. Kamu pun mungkin merasakan gejala tersebut hingga 3 hari lamanya.

Norovirus sendiri bisa menular melalui beragam cara. Namun, paling umum adalah kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Selain itu, menyentuh permukaan yang terkontaminasi pun dapat memicu penularannya. Lebih lanjut, norovirus dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, seperti yang terjadi di Korea Selatan.

Pengobatan akibat infeksi norovirus

ilustrasi kimchi (freepik.com/ jcomp)

Sama seperti sebagian besar virus lainnya, tidak ada pengobatan yang bisa digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Meski demikian, obat-obatan dapat diberikan untuk mencegah dehidrasi dan membantu mengendalikan gejala yang muncul. 

Biasanya, seseorang yang terserang norovirus disarankan mengonsumsi makanan ringan yang mudah dicerna. Secara keseluruhan, seseorang yang terinfeksi perlu mengganti cairan tubuh yang hilang akibat muntah atau diare. 

Infeksi norovirus sendiri tidak berbahaya. Akan tetapi, dehidrasi yang terjadi karena gejalanya perlu segera ditangani. Jika tidak, hal itu dapat memicu kondisi yang mengancam jiwa. Penderita infeksi virus mungkin juga perlu mendapatkan cairan infus untuk mengatasinya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya