Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Inflamasi atau peradangan dalam tubuh dapat menjadi akar dari berbagai masalah kesehatan.
Dalam upaya untuk melawan inflamasi, banyak penelitian telah menyoroti peran penting makanan antiinflamasi dalam meredakan peradangan dan melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas.
Radikal bebas dapat menjadi pemicu inflamasi, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Untuk melawan efek merusak radikal bebas, konsumsi makanan antiinflamasi dapat menjadi langkah proaktif dalam menjaga kesehatan. Berikut ini adalah beberapa makanan antiinflamasi bisa kamu jadikan senjata untuk melawan radikal bebas.
1. Buah-buahan beri
ilustrasi blueberry (freepik.com/azerbaijan_stockers) Buah-buahan beri seperti bluberi, rasberi, dan stroberi kaya akan antioksidan yang dapat mengurangi inflamasi. Senyawa flavonoid di dalamnya telah terbukti efektif mengatasi stres oksidatif.
Goji berry adalah buah dengan potensi antioksidan tinggi yang mengurangi stres oksidatif untuk memberikan banyak manfaat perlindungan kesehatan seperti mencegah radikal bebas merusak DNA, lipid, dan protein (Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2019).
2. Sayuran hijau
ilustrasi makanan sumber serat (freepik.com/jcomp) Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kale mengandung vitamin K, folat, dan beta-karoten, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan tulang.
Selain itu, antioksidan dalam sayuran hijau melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan penyakit.
Hal ini dibuktikan pada sebuah penelitian, yang menunjukkan bahwa bayam hijau memiliki kandungan antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas dan efek buruk dari rotenon (Journal of Issues in Midwifery, 2021).
Baca Juga: 8 Minuman yang Dapat Memperburuk Inflamasi, Hindari ya!
3. Minyak zaitun
ilustrasi buah zaitun (freepik.com/freepik) Minyak zaitun adalah sumber lemak sehat dan senyawa polifenol. Kandungan ini dapat membantu mengurangi inflamasi dan melindungi jantung. Minyak zaitun juga kaya akan antioksidan, terutama vitamin E dan polifenol. Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Sifat antikanker minyak zaitun berkorelasi dengan aktivitas antioksidan senyawa fenolik dan polifenol yang ada di dalamnya yang mampu menangkal radikal bebas dan spesies oksigen reaktif (International Journal of Molecular Sciences, 2018).
4. Kurkuma
ilustrasi kunyit (freepik.com/jigsawstocker) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kurkuma mengandung kurkumin, senyawa aktif dengan sifat antiinflamasi yang kuat. Kurkumin juga berperan sebagai antioksidan, melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan penyakit terkait.
Efek kurkumin terhadap radikal bebas dilakukan melalui beberapa mekanisme berbeda. Kurkumin dapat mengais berbagai bentuk radikal bebas, seperti spesies oksigen reaktif dan nitrogen (masing-masing ROS dan RNS), dapat memodulasi aktivitas enzim GSH, katalase, dan SOD yang aktif dalam netralisasi radikal bebas, juga dapat menghambat enzim penghasil ROS seperti lipoksigenase/siklooksigenase dan xantin hidrogenase/oksidase (Foods, 2017).
5. Kacang-kacangan
ilustrasi kacang-kacangan (freepik.com/Freepik) Kacang-kacangan kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Kacang-kacangan seperti almon, kenari, dan kacang mete mengandung antioksidan dan lemak sehat yang dapat membantu mengurangi inflamasi.
Hasil penelitian menunjukkan lima komponen antioksidan dan 18 target kacang hijau disaring. Beta-karoten dan vitexin keduanya memainkan peran penting dalam kacang hijau melawan kerusakan oksidatif dan radikal bebas, dan aktivitas pemulungan radikal ABTS dari beta-karoten dan vitexin adalah 94,84 dan 87,79 persen, yang setara dengan vitamin C (Frontiers in Sustainable Food Systems, 2022).
6. Teh hijau
ilustrasi teh hijau (freepik.com/zirconicusso) Teh hijau adalah minuman yang terbuat dari daun teh Camellia sinensis yang tidak mengalami proses oksidasi serat. Teh hijau mengandung antioksidan kuat, terutama katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG), yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan dapat membantu mencegah kerusakan sel.
Antioksidan seperti polifenol dalam teh hijau dapat menetralisir radikal bebas dan dapat mengurangi atau bahkan membantu mencegah beberapa kerusakan yang ditimbulkannya. Khasiat teh hijau yang menyehatkan sebagian besar disebabkan oleh polifenol, bahan kimia dengan sifat antioksidan kuat (Journal of Indian Society of Periodontology, 2012).
7. Bawang putih
ilustrasi bawang putih (freepik.com/jcomp) Bawang putih (Allium sativum) telah lama digunakan sebagai bahan masakan dan obat tradisional di berbagai budaya. Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba.
Bawang putih kaya akan antioksidan, yang membantu menghancurkan partikel radikal bebas yang merusak membran sel dan DNA, sehingga berkontribusi pada proses penuaan. Bawang putih kaya akan antioksidan, yang membantu melawan radikal bebas, yang dapat merusak membran sel dan DNA serta mempercepat proses penuaan (The Scientific World Journal, 2021).