TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Nilai Gizi yang Harus Kamu Cermati saat Beli Makanan Kemasan

Pastikan nutrisi dan gizinya pas

Ilustrasi jus kemasan dan soda (Pexels.com/Nothing Ahead)

Saat membeli makanan dalam kemasan, pasti kamu akan menemui data-data selain tanggal kadaluarsa, merek, kode produksi, dan bahan-bahan apa saja yang dipakai. Namun, yang tak kalah penting adalah informasi nilai gizi yang dikandungnya.

Dari informasi kandungan gizi tersebut, ada banyak informasi yang bisa kita dapat. Berikut beberapa di antaranya, seperti yang dikutip dari buku Cantik, Langsing Berkat Super Food by majalah Fit.

1. Takaran saji dan jumlah sajian

Ilustrasi label makanan (Pexels.com/Laura James)

Takaran saji adalah jumlah makanan yang sebaiknya diasup dalam sekali makan. Contohnya, sekian cangkir, sendok teh, sendok makan, atau potong. Tentunya, takaran ini juga diikuti ukuran tertentu, seperti gram atau milimeter.

Jumlah sajian adalah berapa kali suatu produk dalam suatu kemasan bisa dikonsumsi. Misalnya, bila jumlah sajian satu kemasan kotak susu adalah 4 gelas. Sementara kamu minum setengahnya, artinya kamu sudah meneguk dua gelas susu.

2. Kadar dan jumlah kalori

Ilustrasi cek label makanan (Pexels.com/Gustavo Fring)

Pada kemasan minuman dan makanan akan tertera kadar kalori serta kalori yang berasal dari lemak. Ini menunjukkan seberapa besar kalori yang akan masuk ke tubuh jika kamu mengonsumsi produk tersebut.

Misalnya, satu takaran saji susu cair cokelat mengandung 180 kalori, di mana 48 kalorinya berasal dari lemak. Makanan dengan kandungan 40 kalori bisa digolongkan rendah, 100 tergolong sedang, dan 400 termasuk tinggi.

3. Komposisi makanan

Ilustrasi cek komposisi makanan (Pexels.com/Laura James)

Pada label tercantum bermacam-macam kandungan nutrisi. Contohnya adalah lemak, karbohidrat, protein, dan vitamin. 

Dengan membaca keterangan ini, kamu tahu apa yang bisa didapat dari satu kemasan produk tersebut. Misalnya, cukup protein atau ada kalsiumnya. Jika ada klaim tinggi vitamin C, apakah benar kandungannya benar-benar cukup besar, bisa dilihat di sini.

Baca Juga: 5 Tips Berbelanja di Supermarket pada Masa Pandemik, Tetap Prokes!

4. Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Ilustrasi cek label makanan (Pexels.com/Laura James)

AKG merupakan besarnya asupan zat gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari. Biasanya, keterangan ini dibuat berdasarkan kebutuhan kalori orang normal (yang tidak sedang diet dalam rangka penurunan berat badan), yaitu 2.000 kalori per hari.

Kamu bisa menggunakan persentase AKG ini sebagai panduannya. Kuncinya, 5% AKG berarti zat nutrisi tersebut tak perlu dikonsumsi dalam jumlah besar. 20% AKG berarti dibutuhkan dalam jumlah cukup banyak.

5. Kadar lemak

Ilustrasi lemak (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada beberapa kategori lemak yang patut diperhatikan, yaitu bebas lemak dan rendah lemak. Bebas lemak mengandung 0,5 gram per takaran, sementara rendah lemak ada kurang lebih 3 gram per takaran.

Makanan bisa disebut bebas kolesterol bila dalam tiap takarannya, terdapat kurang dari 2 mg kolesterol dan 2 gram lemak jenuh. Karenanya, hindari produk yang berkadar lemak jenuh tinggi.

6. Garam

Ilustrasi garam (Pexels.com/Artem Beliaikin)

Menurut penelitian, mengonsumsi sodium atau garam kurang dari 2.300 mg per hari bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jadi, penting untuk memperhatikan kadar sodium yang tertera di label makanan.

Untuk meredam efek sodium pada tekanan darah, banyak-banyaklah menikmati makanan yang mengandung potasium. Labu air dan pisang adalah beberapa makanan yang memiliki kandungan tersebut.

Baca Juga: Untuk Mencegah Penuaan Kulit, 5 Zat Gizi Ini Perlu Diperhatikan

Verified Writer

Febriyanti Revitasari

I believe the grass is no more greener on the other side

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya