TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tantangan Mental yang Dihadapi oleh Atlet Olimpiade

Bisa memengaruhi performa selama kompetisi

ilustrasi atlet sedang bertanding (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Intinya Sih...

  • Atlet Olimpiade rentan mengalami masalah kesehatan mental karena tekanan yang kuat untuk berprestasi, sorotan terus-menerus dari media, orang-orang di sekitarnya, dan penggemar, serta pengorbanan yang dilakukan dalam kehidupan pribadi.
  • Menurut studi, sekitar 34 persen atlet elit saat ini mungkin mengalami masalah kesehatan mental karena lingkungan yang sangat kompetitif.
  • Tantangan kesehatan mental yang dihadapi atlet termasuk stres dan tekanan kompetisi, depresi dan kecemasan, kelelahan, dan gangguan makan.

Saat ini sedang berlangsung Olimpiade di Paris, Prancis. Olimpiade ini diikuti oleh para atlet terpilih yang memiliki keunggulan fisik, disiplin, dan semangat kompetitif. 

Para atlet Olimpiade tentunya telah melampaui batas performa manusia, memecahkan rekor, dan meraih prestasi yang menginspirasi jutaan orang. Namun, di balik keunggulan yang mereka tampilkan, terdapat aspek kehidupan mereka yang jarang diperhatikan, yaitu kesehatan mental.

Tekanan yang kuat untuk berprestasi, sorotan terus-menerus dari media, orang-orang di sekitarnya, dan penggemar, serta pengorbanan yang dilakukan dalam kehidupan pribadi dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan mental mereka.

1. Pentingnya kesehatan mental atlet Olimpiade

Sebuah penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 34 persen atlet elit mungkin mengalami masalah kesehatan mental karena lingkungan yang sangat kompetitif.

Pada Olimpiade Tokyo tahun 2020, Simone Biles menarik perhatian global setelah mengaku lebih memprioritaskan kesehatan mentalnya daripada kompetisi. 

Bagi para atlet, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Atlet mungkin mengalami stres berlebihan yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental, seperti stres dan kecemasan.

Tantangan kesehatan mental ini dapat berdampak negatif pada kinerja atletik. Karenanya, penting untuk memastikan atlet menjalani kehidupan yang sehat dan seimbang.

2. Masalah kesehatan mental yang umum dihadapi oleh atlet

ilustrasi atlet sedang bertanding (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Atlet yang berkompetisi pada tingkat tinggi sering kali menghadapi tantangan kesehatan mental, mulai dari stres ringan hingga gangguan makan atau penyalahgunaan zat.

Berikut ini adalah beberapa tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh para atlet:

  • Stres dan tekanan kompetisi: Atlet menghadapi stres yang sangat besar karena tekanan untuk tampil maksimal dan memenangkan kompetisi. Stres ini biasanya muncul karena harapan dari pelatih dan penggemar. 
  • Depresi dan kecemasan: Tekanan kuat untuk menang dapat menyebabkan perasaan putus asa, sedih, dan stres. Tekanan yang besar juga terkadang membuat atlet sulit untuk fokus dan tampil maksimal.
  • Kelelahan: Latihan berlebihan dan kurangnya istirahat bisa menyebabkan kelelahan pada atlet. Ini sering menyebabkan ketegangan fisik dan mental berkepanjangan.
  • Gangguan makan: Atlet yang berpartisipasi dalam kriteria estetika mungkin mengalami gangguan makan akibat tekanan untuk mempertahankan berat badan dan citra tubuh tertentu.

Baca Juga: Apa Saja Cedera Olimpiade yang Paling Umum?

3. Atlet elit berisiko lebih tinggi

Atlet elit lebih berisiko mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan penyalahgunaan zat karena stresor unik, seperti menyeimbangkan kehidupan sosial, olahraga, dan kesehatan mental.

Atlet Olimpiade menghadapi pemicu stres dan tekanan yang luar biasa, terutama mengingat status mereka sebagai selebritas, peluang karier, dan tekanan untuk mewakili negara mereka.

Karenanya, terdapat kebutuhan mendesak untuk menangani kesehatan mental untuk para atlet Olimpiade. Misalnya, melalui terapi perilaku kognitif/cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi psikologis lainnya sebelum dan selama kompetisi. Perawatan semacam ini dapat membantu atlet tampil lebih baik dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan seimbang.

4. Strategi mental sebelum pertandingan

ilustrasi olahraga renang (pexels.com/Emily Rose)

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh para atlet untuk menenangkan diri sebelum dan selama berkompetisi:

  • Visualisasi: Menutup mata dan membayangkan gambaran perkembangan langkah demi langkah dari awal hingga akhir serta hasil yang gemilang dapat membantu para atlet membangun kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan.
  • Penetapan sasaran: Penetapan sasaran dilakukan dengan memecah tujuan besar menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola dan ditindaklanjuti. Cara ini dapat membantu atlet tetap fokus, termotivasi, dan positif. 
  • Teknik relaksasi: Saat akan berkompetisi, atlet dapat mengatasi kecemasan dengan mempraktikkan teknik relaksasi sederhana. Misalnya, dengan berbicara positif dengan diri sendiri, latihan pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, visualisasi, dan terapi suara.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya