TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Masalah Kulit akibat Cuaca Ekstrem dan Cara Mengatasinya

Biasanya tidak serius, tetapi cukup mengganggu

ilustrasi kulit kering (pixabay.com/Antoni Shkraba)

Intinya Sih...

  • Cuaca ekstrem dapat menyebabkan masalah kulit seperti chilblains, jerawat, urtikaria dingin, frostbite, heat rash, dan dehidrasi.
  • Perubahan suhu dan tingkat kelembapan memengaruhi keseimbangan pH kulit, membuat kulit rentan terhadap berbagai masalah.
  • Pencegahan masalah kulit akibat cuaca ekstrem termasuk menjaga kebersihan tangan dan wajah serta menyesuaikan perawatan kulit sesuai dengan kondisi cuaca.

Kulit adalah organ terbesar dan paling sensitif dari tubuh. Oleh sebab itu, perubahan kondisi cuaca cenderung berdampak signifikan pada kulit.

Perubahan suhu dan tingkat kelembapan memengaruhi keseimbangan pH kulit, yang membuat kulit rentan terhadap berbagai masalah. Namun, intensitas perubahan pada kulit dapat bervariasi dari orang ke orang, tergantung beberapa faktor seperti genetik, jenis kulit, dan tingkat paparan sinar matahari. 

Penting untuk menyesuaikan rangkaian perawatan kulit tergantung cuaca dan menerapkan metode baru untuk mencegah masalah kulit. Yuk, kita bahas apa saja masalah kulit akibat cuaca ekstrem dan cara mengatasinya.

1. Chilblains

Chilblains atau pernio terjadi saat pembuluh darah kecil di kulit meradang setelah terkena suhu dingin ekstrem. Kumpulan pembuluh darah kecil atau kapiler ini menjadi merah, gatal, atau membengkak. Bercak biasanya muncul di jari tangan, kaki, telinga, dan pipi. Lepuh juga bisa muncul.

Jika parah, ulkus bisa terbentuk. Chilblains biasanya akan hilang dalam 1 hingga 3 minggu terutama saat cuaca menghangat. Namun, kemerahan dan gatal mungkin muncul saat suhu menjadi dingin kembali.

2. Jerawat

ilustrasi wajah berjerawat (pixabay.com/Kjerstin Michaela Noomi Sakura Gihle Martinsen Haraldsen)

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling mungkin muncul selama cuaca panas.

Saat cuaca panas meningkat, kamu cenderung berkeringat lebih banyak, dan saat keringat bercampur dengan bakteri dan minyak di kulit, pori-pori menjadi tersumbat. Ketika pori-pori tersumbat, jerawat akan mulai muncul.

Kalau pada dasarnya kamu sudah memiliki jerawat, cuaca panas biasanya akan memperparahnya. Meskipun kamu tidak memiliki kulit yang rentan berjerawat, kemungkinan besar satu atau dua jerawat akan muncul pada bulan-bulan yang panas dibandingkan waktu lain sepanjang tahun.

Berikut tips untuk mencegah jerawat selama cuaca panas ekstrem:

  • Seka keringat dengan handuk atau kain bersih. Ini berguna untuk mencegah kotoran, debu, dan bakteri masuk ke dalam pori-pori, yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
  • Ganti skincare dan makeup dengan produk non komedogenik. Carilah label yang menyebutkan “bebas minyak” atau “tidak menyumbat pori-pori”.

Baca Juga: 17 Penyebab Kulit Kering walaupun Sudah Pakai Pelembap

3. Urtikaria dingin

Urtikaria dingin adalah reaksi yang muncul pada kulit setelah terpapar suhu dingin selama beberapa menit. Urtikaria dingin dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda antar orang. Beberapa memiliki reaksi ringan, sementara yang lain memiliki reaksi yang parah.

Ini dapat terjadi karena suhu dingin memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah. Bahan kimia ini menyebabkan gatal-gatal dan terkadang reaksi seluruh tubuh.

Gejala urtikaria dingin yang umum meliputi:

  • Bekas gatal sementara pada area kulit yang terkena dingin.
  • Reaksi yang memburuk saat kulit memanas.
  • Tangan bengkak saat memegang benda dingin.
  • Bibir membengkak saat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin.

Urtikaria dingin biasanya diatasi dengan antihistamin.

4. Frostbite

ilustrasi frostbite di tangan (commons.wikimedia.org/Winky)

Frostbite ialah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh suhu dingin ekstrem. Ini terjadi saat kulit, saraf, dan pembuluh darah di bawah lapisan atas kulit membeku. Ini biasanya terjadi saat hujan atau setelah terkena air yang dingin.

Frostbite paling sering terjadi pada area tubuh yang kecil dan tidak tertutup, seperti hidung, telinga, jari tangan, jari kaki, dan bibir. Tanda-tanda awal frostbite, meliputi:

  • Kulit menjadi pucat, dingin, dan keras.
  • Nyeri, kesemutan, terbakar, mati rasa, atau pegal.
  • Pembengkakan.

Jika tidak diobati, tanda-tanda frostbite dapat berkembang menjadi:

  • Warna kulit berubah menjadi ungu tua atau hitam.
  • Mati rasa pada bagian tubuh tersebut.

Frostbite dapat diatasi dengan minum minuman hangat untuk menghangatkan diri dari dalam.

5. Heat rash

Heat rash atau biang keringat disebabkan oleh adanya penyumbatan dan peradangan pada saluran keringat. Ini dapat diperburuk oleh panas dan kelembapan yang tinggi.

Heat rash dapat menyebabkan:

  • Benjolan kecil, lecet, atau bintik merah.
  • Gatal dengan sensasi menusuk.
  • Kemerahan dan pembengkakan ringan pada area yang terkena.

Heat rash biasanya muncul di tempat berkumpulnya keringat, seperti:

  • Ketiak.
  • Punggung.
  • Di bawah payudara.
  • Leher.
  • Selangkangan.
  • Lipatan siku dan lutut. 
  • Pinggang.

Kamu dapat mencegah atau meringankan gejala heat rash dengan mendinginkan kulit, seperti mandi air dingin, melepas pakaian, mengipasi kulit, berada di ruangan ber-AC, dan menggunakan kompres dingin.

6. Dehidrasi

ilustrasi kulit kering (freepik.com/ freepik)

Selama cuaca panas ekstrem, kulit menanggung beban dehidrasi paling parah. Saat berkeringat, kamu terus kehilangan hidrasi dari kulit. Jika tidak diisi ulang secara memadai, ini dapat membuat kulit menjadi kering, mudah iritasi, dan rentan terbakar sinar matahari. Bibir juga akan mengalami pecah-pecah dan muncul bercak kering.

Menurut India Today, solusi paling ampuh untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi adalah minum air putih sebanyak yang kamu bisa. Perbanyak juga konsumsi buah-buahan kaya air, seperti semangka.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya