TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapan Kamu Sebaiknya Tidak Makan Nanas?

Nanas sangat bergizi, tetapi kadang perlu dihindari

ilustrasi nanas (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Intinya Sih...

  • Ada situasi ketika kamu mungkin harus menghindari makan nanas. Misalnya jika memiliki alergi, masalah gastrointestinal, saat akan tidur malam, dan sedang mengonsumsi obat tertentu.
  • Meskipun nanas umumnya aman untuk perempuan hamil, tetapi terdapat mitos bahwa memakan nanas dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keguguran.

Nanas adalah buah tropis yang lezat dan kaya akan vitamin, enzim, dan antioksidan. Buah ini dikenal karena rasanya yang manis dan sedikit asam. Buah berwarna kuning ini dapat dinikmati dalam keadaan segar, dibuat jus, atau dicampur dengan makanan lainnya. 

Kendati nanas menawarkan banyak manfaat kesehatan, ada situasi tertentu di mana kamu mungkin harus menghindari memakannya. Mari kita lihat lebih dekat kapan kamu harus berhati-hati dalam mengonsumsi nanas.

1. Reaksi alergi

Nanas dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Enzim bromelain dalam nanas dapat memicu respons imun yang menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan, dan pada kasus yang parah, anafilaksis.

Jika kamu menduga alergi nanas, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah kamu perlu menghindari buah ini sama sekali.

2. Memiliki masalah gastrointestinal

ilustrasi nanas (freepik.com/freepik)

Nanas mengandung bromelain, enzim yang membantu memecah protein, sehingga bermanfaat untuk pencernaan dalam jumlah sedang. Namun, bromelain dapat menyebabkan efek samping, berupa mual, muntah, dan diare.

Selain itu, kandungan asam dalam nanas dapat memperburuk GERD dengan meningkatkan jumlah asam dalam lambung. Tingginya kandungan serat dalam nanas juga dapat menyebabkan kembung dan diare.

Untuk menghindari masalah ini, konsumsilah nanas secukupnya, terutama jika kamu rentan terhadap masalah pencernaan.

3. Selama kehamilan

Meskipun nanas umumnya aman untuk perempuan hamil, tetapi terdapat mitos bahwa memakan nanas dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keguguran. Kepercayaan ini berasal dari bromelain yang dianggap melunakkan serviks.

Untungnya, jumlah bromelain dalam nanas tidak cukup tinggi untuk menyebabkan efek yang signifikan kecuali dikonsumsi dalam jumlah besar.

Asalkan tidak berlebihan, sebenarnya mengonsumsi nanas dalam jumlah normal tidak akan membahayakan kehamilan. Namun, jika kamu memiliki kehamilan yang berisiko, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi nanas.

Baca Juga: 7 Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat, Bisa Bahayakan Ibu dan Bayi

4. Memiliki masalah kesehatan gigi

ilustrasi gigi (pixabay.com/Marek Studzinski)

Keasaman nanas dapat mengikis email gigi seiring waktu, terutama jika dikonsumsi sering atau dalam jumlah banyak. Bagi orang yang memiliki gigi sensitif, nanas bisa memperparah masalah gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.

Untuk melindungi gigi, segera bilas mulut dengan air setelah memakan nanas. Hindari menyikat gigi segera setelah makan nanas dan buah asam lainnya, karena dapat mengikis email gigi.

5. Sedang mengonsumsi obat tertentu

Nanas, terutama kandungan bromelainnya, dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Jika kamu mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau obat antikoagulan, kandungan bromelain dalam nanas dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Selain itu, bromelain dapat meningkatkan efek antibiotik, obat penenang, dan antidepresan, yang berpotensi menyebabkan reaksi yang merugikan. Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan dan ingin memakan nanas.

6. Sedang sariawan

Ilustrasi sariawan (freepik.com/8photo)

Nanas dapat menyebabkan sensasi menyengat atau terbakar di mulut karena kadar bromelain dan keasamannya yang tinggi. Sensasi ini biasanya bersifat sementara, tetapi dapat terasa tidak nyaman, terutama bagi orang dengan mulut sensitif atau saat kamu sedang sariawan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya