TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumlah Langkah vs. Durasi Latihan, Mana yang Lebih Penting?

Kamu tim hitung langkah atau durasi?

ilustrasi gadget untuk memonitor kebugaran (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Meskipun penghitungan langkah dan pencatatan durasi waktu berguna dalam menggambarkan status kesehatan, tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
  • Jumlah langkah yang banyak maupun durasi latihan yang lama sama-sama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan masalah kesehatan lainnya.

Para ahli merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik selama 150 menit setiap minggunya untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu aktivitas fisik yang disarankan adalah berjalan kaki.

Mungkin kamu pernah mendengar rekomendasi untuk menargetkan 10.000 langkah per hari. Dan, ini telah didukung dengan perangkat kebugaran, seperti smart watch dan aplikasi kebugaran, yang dapat menghitung langkah penggunanya.

Jadi, apakah jumlah langkah atau durasi latihan yang menjadi parameter olahraga terbaik? Yuk, ketahui perbandingan keduanya!

1. Olahraga dan smart watch

Di era smart watch, jumlah langkah menjadi metrik populer di antara platform pelacakan kebugaran. Selama ini, pedoman kesehatan hanya berfokus pada durasi latihan.

Dengan makin banyak orang menggunakan smart watch untuk mengukur langkah dan kesehatan mereka secara keseluruhan, para ahli melihat pentingnya memiliki rekomendasi berbasis langkah. Bahkan, metrik ini dinilai memiliki banyak keunggulan dibandingkan mengukur durasi waktu latihan.

2. Manakah yang lebih baik, menghitung langkah atau durasi latihan?

ilustrasi jogging pagi hari (pexels.com/cottonbro )

Sebuah studi merancang perbandingan langsung antara jumlah langkah dan durasi latihan untuk mengetahui metrik mana yang lebih baik. Studi ini didasarkan pada data dari lebih dari 14.000 perempuan Amerika Serikat (AS) yang dilacak selama sekitar satu dekade.

Saat studi dimulai, semua perempuan berusia di atas 62 tahun dan tidak memilki penyakit kardiovaskular dan kanker. Mereka diminta untuk memakai monitor aktivitas selama seminggu, melepasnya hanya saat tidur, mandi, atau berenang.

Dari data tersebut, para peneliti menghitung berapa banyak langkah yang diambil oleh setiap peserta per hari, dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat, seperti bersepeda, joging, atau berjalan cepat.

Jumlah rata-rata langkah harian peserta penelitian adalah sekitar 5.200, sedangkan durasi aktivitas fisik rata-rata sekitar satu jam per minggu.

Orang yang berolahraga lebih lama juga cenderung berjalan lebih banyak, tetapi kedua pengukuran tersebut tidak sepenuhnya sinkron. Itu sebagian karena bentuk jalan yang lebih lambat, seperti mondar-mandir di dalam rumah, belum tentu cukup intens untuk dicatat sebagai aktivitas sedang hingga berat pada monitor kebugaran, tetapi tetap dihitung sebagai jumlah langkah yang diambil.

Jadi, metrik mana yang lebih baik? Keduanya sama-sama bagus: apa pun jenis pengukuran yang digunakan, makin banyak gerakan, berarti makin baik kesehatan dan umur panjang.

Baca Juga: Kenapa Bokong Membesar setelah Rutin Latihan Beban?

3. Menghitung langkah atau melacak waktu

Meskipun penghitungan langkah dan pencatatan durasi waktu berguna dalam menggambarkan status kesehatan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jumlah langkah tidak memperhitungkan perbedaan tingkat kebugaran. Misalnya, saat seseorang yang berusia 20 tahun dan 80 tahun sama-sama berjalan selama 30 menit, jumlah langkah mereka tentunya berbeda secara signifikan.

Bagi orang-orang yang melakukan tenis, sepak bola, berjalan, atau joging, jenis olahraga ini dapat dengan mudah dilacak dengan langkah. Namun, bagi individu yang latihannya terdiri dari bersepeda atau berenang, pemantauan durasi latihan lebih mudah untuk dilakukan daripada pengitungan langkah. Jadi, tidak bisa dipukul rata apakah salah satu metode pengukuran sudah pasti lebih baik daripada yang lainnya.

4. Kelebihan dan kekurangan

ilustrasi perempuan sedang berolahraga (pexels.com/Kampus Production)

Secara umum, target olahraga seseorang adalah mencapai sekian langkah setiap hari atau durasi sekian menit. Menetapkan jumlah langkah memiliki kelebihan karena ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, bahkan sepanjang hari tanpa perlu menyisihkan waktu khusus untuk berolahraga.

Terlebih, saat ini tersedia berbagai jenis perangkat yang membuat penghitungan langkah menjadi sangat mudah. Namun, menghitung jumlah langkah mungkin tidak menghasilkan pola latihan yang ketat bagi sebagian orang dan mungkin memakan waktu terlalu lama jika dilakukan dengan kecepatan yang lebih lambat.

Di sisi lain, menetapkan target waktu latihan harian akan membuat latihan lebih efisien waktu. Selain itu, intensitasnya dapat divariasikan agar sesuai dengan sasaran pribadi. Latihan yang dibatasi waktu memungkinkan rutinitas latihan yang lebih terstruktur, yang dapat mencakup lari, berenang, bersepeda, yoga, angkat beban, dan sebagainya.

Menetapkan durasi waktu olahraga mungkin kurang sesuai bagi orang yang tidak dapat menyisihkan waktu untuk latihan rutin.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya