TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Haruskah Membedong Bayi agar Kaki Bayi Tidak Bengkok?

Membedong tidak meluruskan kaki bayi

ilustrasi bayi (pexels.com/Rene Asmussen)

Membedung atau membedong bayi sudah menjadi tradisi yang masih banyak dilakukan di masyarakat. Salah satu alasan yang mungkin sering kamu dengar adalah untuk meluruskan kaki bayi agar tidak bengkok.

Bagi orang tua yang ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya pun mungkin akan melakukan hal tersebut agar bayinya tumbuh sehat. Namun, benarkah anggapan membedong bayi membuat kakinya menjadi lurus? Lalu, apakah aman membedong bayi? Agar tidak salah, yuk, simak penjelasan berikut ini sampai habis!

1. Anggapan di masyarakat

ilustrasi bedung bayi (pexels.com/Laura Garcia)

Ada anggapan bahwa bayi yang lahir harus dibedong. Tujuannya agar kaki bayi menjadi lurus sehingga tidak bengkok.

Kabar ini pun ditanggapi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo). Kominfo menyebut bahwa kabar bayi harus dibedong agar kaki tidak bengkok hanya mitos, karena hal tersebut tidak berdampak apa pun terhadap bentuk kaki bayi.

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Menolak Menyusu, Wajib Dikenali 

2. Mengapa bayi terlahir dengan kaki bengkok?

ilustrasi kaki bayi (pexels.com/Mikhail Maslov)

Diterangkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa semua bayi yang lahir sebenarnya memiliki lutut yang sedikit bengkok.

Saat berada dalam kandungan, posisi kaki bayi menekuk ke atas dan saling bersilangan. Inilah yang menyebabkan bentuk kaki bayi saat lahir sedikit bengkok, mengutip International Hip Dysplasia Institute.

Seiring bertambahnya usia, kaki bayi akan lurus dengan sendirinya. Kaki bayi akan lurus secara bertahap hingga usia 3 tahun.

Namun, ada pula kaki bengkok pada bayi yang disebabkan kondisi medis, sehingga perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut. Maka, orang tua harus mengetahui tanda bahaya kaki bengkok, salah satunya jika lutut bayi masih bengkok hingga usia lebih dari 3 tahun, mengutip IDAI.

3. Penelitian mengenai membedong bayi

ilustrasi membedong bayi (pexels.com/Szabina Nyíri)

Menurut laporan berjudul "Swaddling: A Systematic Review" dalam jurnal Pediatrics tahun 2007, bedong bermanfaat untuk membuat tidur bayi lebih lama. Selain itu, bayi prematur menunjukkan perkembangan neuromuskular dan  motorik yang baik ketika dibedong. Bedong juga menjadikan bayi lebih sedikit menangis jika dibandingkan dengan pijat bayi.

Namun, membedong dengan cara yang salah menunjukkan peningkatan risiko displasia panggul. Selain itu, ada pula beberapa bukti yang menunjukkan meningkatnya risiko infeksi saluran pernapasan karena menggunakan bedong yang ketat.

4. Bahaya membedong bayi dengan ketat

ilustrasi membedong bayi (pexels.com/Ceyda Nur Varol)

Membedong bayi tidak bermanfaat untuk meluruskan kaki bayi. Justru, bedong bayi yang terlalu kuat dan ketat dapat membahayakan bayi karena menyebabkan sendi panggul bergeser, mengutip IDAI.

Membedung memberikan beberapa manfaat, tetapi cara membedong kurang tepat akan meningkatkan risiko displasia panggul dan dislokasi panggul bayi. Meluruskan kaki secara tiba-tiba dapat mengendurkan persendian pada bayi dan merusak tulang rawannya.

Baca Juga: Bayi Muntah setelah Minum ASI, Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya