TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Hal yang Sebaiknya Dihindari saat Memulai MPASI

Salah satunya mengabaikan feeding rule

ilustrasi memberikan MPASI pada bayi (unsplash.com/hui sang)

Momen memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI pertama kali pada bayi tentu menjadi tahapan yang berarti.

Pasalnya, dalam tahapan ini anak mulai belajar mengenal tekstur dan rasa makanan. Orang tua atau pengasuh tentu akan bersemangat membuat menu MPASI untuk si kecil.

Meskipun demikian, memulai MPASI tidak boleh asal. Ada beberapa hal yang perlu dipahami. Misalnya, orang tua perlu lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan untuk bayi. Sebab, beberapa jenis makanan bisa memiliki dampak negatif bagi sistem pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna.

Ketahui beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat memulai MPASI. Simak daftarnya sampai akhir, ya!

1. Memberikan gadget saat anak makan

ilustrasi melihat gadget (unsplash.com/alexander dummer)

Hal pertama yang sebaiknya tidak dilakukan saat memulai MPASI yaitu memberikan gadget saat anak makan. Sebab, meskipun mungkin tujuannya baik, yaitu agar anak lebih tenang dengan melihat gambar atau video, tetapi hal ini bisa memicu anak tidak sadar jika sedang makan.

Akibatnya, mereka jadi tidak belajar mengunyah dengan baik atau berinteraksi dengan orang tua. Yang lebih bahayanya, ini bisa memicu risiko tersedak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, orang tua perlu mengajari anak untuk makan lebih fokus sejak dini. Contohnya dengan membiasakan mereka untuk duduk di kursi menghadap meja makan dan suapi.

Usahakan untuk menghindari setiap distraksi, seperti gadget, mainan, dan sebagainya. Meskipun tampaknya sepele, tetapi kebiasaan ini akan membentuk pola makan yang baik hingga mereka dewasa.

2. Mengabaikan feeding rules

ilustrasi anak sulit makan (pexels.com/karolina grabowska)

Feeding rule atau menerapkan aturan pemberian makan menjadi hal penting diperhatikan orang tua saat memulai MPASI. Ini sangat penting namun sayangnya kerap terabaikan.

Mengabaikannya bisa memicu berbagai masalah yang berkaitan dengan kurang gizi karena kekurangan nutrisi dari makanan, GTM, hingga anak sulit makan. Padahal, dua tahun pertama anak adalah fase penting dalam pemberian nutrisi yang optimal.

Apa saja aturan yang penting diterapkan saat memulai MPASI? Dalam hal ini, UNICEF merekomendasikan aturan pemberian makanan dasar pada bayi:

  • ASI eksklusif dilakukan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
  • Pengenalan makanan pendamping (padat) yang cukup nutrisi dan aman pada bayi diberikan mulai usia 6 bulan bersama-sama dengan pemberian ASI berkelanjutan hingga usia anak 2 tahun atau lebih.
  • Pada usia 6 bulan, mulailah memberi bayi dua hingga tiga sendok makan makanan lunak, seperti bubur, buah atau sayuran yang dihaluskan, dua kali sehari.

Baca Juga: Manfaat Ikan Sidat, Bisa Menjadi MPASI Bayi

3. Menerapkan pantangan makanan tertentu

ilustrasi MPASI bayi (pexels.com/Tuan PM)

Ketiga, hal yang sebaiknya dihindari saat memulai MPASI yaitu menunda pemberian MPASI dan memberi pantangan jenis makanan tertentu.

Sebab, meskipun mungkin tujuannya juga baik, yaitu untuk menghindari alergi pada anak, tetapi tidak menjamin makanan tertentu bisa mencegah alergi. Di sisi lain, ini juga bisa menghambat pemberian nutrisi pada anak.

Dilansir Kids Health, kamu boleh menawarkan berbagai rasa dan tekstur dari berbagai jenis makanan. Kenalkan berbagai jenis makanan tersebut, tetapi tetap dalam pengawasan atau uji coba (misalnya dalam beberapa hari atau seminggu) untuk mengetahui adanya reaksi alergi atau tidak.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa ada beberapa jenis makanan yang memang tidak dianjurkan atau dilarang diberikan untuk bayi yang usianya kurang dari 12 bulan.

Di antaranya adalah madu, karena ada risiko botulisme; jus, susu, yoghurt, atau keju yang tidak dipasteurisasi; makanan tinggi garam, dan lain-lain.

Verified Writer

Aprilia Nurul Aini

Have a blast!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya