TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waktu Olahraga Lelaki dan Perempuan Beda? Ini Faktanya!

Biar olahraga makin terasa manfaatnya

ilustrasi mengamati waktu sebelum berolahraga (pixabay.com/yellowcat)

Sebagai bagian dari gaya hidup sehat, olahraga rutin bukan cuma baik untuk kesehatan, melainkan juga menjaga berat dan bentuk badan ideal. Selain itu, olahraga juga baik untuk menaikkan mood dan mencegah berbagai macam penyakit.

Mungkin kamu berolahraga pada pagi atau petang. Apakah kamu yakin jam tersebut pas untukmu? Ternyata, studi terbaru menemukan bahwa tergantung gender, jam olahraga lelaki dan perempuan berbeda. Yuk, simak studi selengkapnya berikut ini!

1. Melibatkan puluhan partisipan terlatih

ilustrasi pemanasan sebelum berolahraga (pexels.com/Klaus Nielsen)

Jam olahraga ideal yang pantas untuk kesehatan dalam jangka panjang masih rancu, terutama untuk perempuan. Dimuat dalam jurnal Frontiers of Physiology pada akhir Mei 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) meneliti kapan waktu olahraga yang pas untuk laki-laki dan perempuan.

Untuk meneliti hal tersebut, penelitian ini secara total melibatkan 56 partisipan (30 perempuan dan 26 laki-laki) yang dipantau selama 12 minggu. Para peneliti mencatat bahwa seluruh 56 partisipan tersebut menjalani gaya hidup sehat dan sudah terbiasa berolahraga.

Baca Juga: Mau Tidur Pulas? Hindari Olahraga 2 Jam Sebelum Tidur, Ini Alasannya!

2. Jam dan latihan yang diterapkan

Dalam penelitian tersebut, para peneliti membagi jam olahraga ke dalam dua sesi yang masing-masing berdurasi 2 jam. Untuk olahraga pagi, jam yang ditentukan adalah 06.00 sampai 08.00, sementara untuk olahraga malam, jam yang ditentukan adalah 18.30 sampai 20.30.

Pemimpin studi dari Skidmore College, Dr. Paul J. Arciero, menerapkan program PRISE. Program ini menggabungkan olahraga Resistance (R), Interval sprint (I), Stretching (S), dan Endurance (E) lalu memadukannya dengan Protein pacing (P). Para partisipan malam dan pagi sama-sama mengonsumsi pola makan sehat yang serupa.

3. Hasil: Untuk perempuan, olahraga pagi dan malam memiliki efek berbeda

Dari seluruh partisipan, tinggal 27 perempuan dan 20 laki-laki yang berhasil melewati 12 minggu program penelitian tersebut. Para peneliti mencatat bahwa para partisipan memang menunjukkan peningkatan kesehatan fisik dan mental selama penelitian. Namun, para peneliti mencatat:

  • Perempuan yang olahraga pada pagi hari kehilangan total lemak dan lemak perut lebih banyak, menurunkan tekanan darah lebih banyak, dan meningkatkan kekuatan otot tubuh bawah lebih banyak.
  • Perempuan yang olahraga pada malam hari memiliki kekuatan otot tubuh atas, mood, dan rasa kenyang.

Penelitian ini mencatat bahwa efek perbedaan jam olahraga pada laki-laki tidak begitu terlihat. Para peneliti mencatat:

  • Laki-laki yang berolahraga baik pagi maupun malam memiliki kinerja fisik yang lebih baik.
  • Laki-laki yang berolahraga pada malam hari memiliki kinerja jantung dan metabolisme lebih baik, serta tidak mudah capek.

4. Olahraga malam dianggap sebagai pelepas stres

ilustrasi olahraga malam hari (pixabay.com/geralt)

Dokter Arciero mencatat bahwa penelitian ini bukan perbandingan antara olahraga ideal laki-laki dan perempuan. Meski tak bisa menjelaskan secara konkret mengapa jam olahraga ideal berbeda untuk tiap gender, ia memaparkan beberapa kemungkinan.

"Beberapa mekanisme yang membuat perbedaan antara respons laki-laki dan perempuan terhadap olahraga pada waktu berbeda mencakup variasi di fungsi saraf otot, kepadatan kapiler, respons terhadap lapar, dan metabolisme lemak," papar Dr. Arciero sebagaimana dilansir Medical News Today.

Faktor-faktor molekuler, endokrin, metabolisme, dan saraf otot ini menyebabkan variasi hasil kesehatan dan performa harian berbeda pada laki-laki dan perempuan. Selain itu, Dr. Arciero mencatat bahwa olahraga pada malam hari berperan sebagai pelepas stres sehingga meningkatkan kualitas tidur.

"Menariknya, olahraga pada malam hari pada laki-laki juga mengurangi perasaan lelah secara signifikan," tambahnya.

Baca Juga: Olahraga saat Kualitas Udara Buruk Picu Penyakit Kardiovaskular

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya