TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Rajin Makan Sayur dan Buah Bikin Mental Anak Sehat

Latih anak untuk doyan makan buah dan sayuran sedini mungkin

Konsumsi buah dan sayur sejak dini mendongkrak kesehatan mental anak. (pexels.com/Gustavo Fring)

Bukan rahasia kalau anak-anak biasanya benci atau suka (sengaja) lupa makan sayur dan buah. Begitu melihat sayuran hijau atau buah di piring, raut muka langsung berubah dan waktu makan bisa berubah jadi bencana.

Padahal, di masa pertumbuhan, konsumsi sayur dan buah sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Bukan cuma pertumbuhan fisik, penelitian terbaru memperlihatkan manfaat konsumsi sayur dan buah terhadap kondisi mental anak. Yuk, simak ulasan selengkapnya.

1. Pentingnya kesehatan mental pada anak-anak

ilustrasi kesehatan mental pada anak-anak (chiangraitimes.com)

Apa standar kesehatan mental pada anak? Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mendefinisikan standar kesehatan mental anak sebagai:

"Memiliki mental yang sehat selama masa kanak-kanak berarti meraih pencapaian tumbuh kembang dan emosional, serta mempelajari keterampilan sosial yang sehat dan cara mengatasi masalah. Anak yang sehat secara mental menunjukkan kualitas hidup positif dan fungsi optimal di rumah, sekolah, dan sekitarnya."

Dilansir Medical News Today, kesehatan mental tidak kalah penting dibandingkan kesehatan fisik seperti halnya pada orang dewasa. Berbagai faktor dapat memengaruhi kesejahteraan mental anak-anak yang juga dapat memengaruhi kinerja anak, dari bidang akademik, kesehatan, persahabatan, hingga pengambilan keputusan.

Menghadapi dinamika dunia, kesehatan mental anak memastikan mereka bisa mengeksplorasi, belajar, bermain, dan tetap bahagia dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Mental yang sehat berarti anak-anak tahan dan bisa menghadapi stres serta menjadi pribadi yang matang nan dewasa dalam membina hubungan.

Baca Juga: Nyata dan Harus Diwaspadai, 24 Penyebab Umum Gangguan Mental

2. Libatkan hampir 11.000 anak, studi terbaru ingin mencari hubungan antara konsumsi dan kesehatan mental pada anak-anak

ilustrasi anak-anak yang makan sayur-mayur dan buah (racinetriangle.com)

Dimuat dalam BMJ Nutrition, Prevention & Health pada 27 September 2021, sebuah studi di Inggris bertajuk "Cross-sectional associations of schoolchildren’s fruit and vegetable consumption, and meal choices, with their mental well-being" mencari hubungan antara konsumsi dan kesehatan mental anak-anak.

Para peneliti Inggris mengumpulkan data di lebih dari 50 sekolah, termasuk sekolah dasar (5-11 tahun) dan menengah (11-16 tahun). Data ini berasal dari Norfolk Children and Young People's Health and Wellbeing Survey 2017 dan terkumpul sebanyak 10.853 anak dengan 8 tahun sebagai usia termuda.

3. Faktor yang dipertimbangkan dalam studi

ilustrasi anak-anak makan sayur-mayur dan buah (raisingchildren.net.au)

Para peneliti Inggris menggunakan skor yang semakin tinggi hasilnya, maka semakin tinggi kesejahteraan mental anak-anak dan remaja. Survei ini juga mengumpulkan asupan buah dan sayur-mayur anak-anak, jenis sarapan, dan makan siang. Selain itu, para peneliti juga mempertimbangkan:

  • Nutrisi: konsumsi alkohol, status makan sekolah gratis, dan kepuasan terhadap berat badan
  • Demografi: usia, etnis, dan tingkat kemiskinan
  • Kesehatan: penyakit jangka panjang, dan status kecacatan
  • Situasi kehidupan sehari-hari: apakah anak-anak memiliki kamar sendiri atau tidak, dan apakah orang tua atau pengasuh mereka merokok atau tidak
  • Pengalaman buruk: masalah seperti apakah merasa aman atau terintimidasi

Dari beberapa pertimbangan tersebut, perihal konsumsi alkohol tidak disertakan dalam survei untuk anak-anak di tingkat sekolah dasar karena belum cukup umur.

4. Hasil: konsumsi sayur-mayur dan buah yang sehat dongkrak mental anak

ilustrasi anak-anak yang senang makan buah (ed.stanford.edu)

Studi di Inggris ini menemukan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur-mayur yang tinggi ternyata berkaitan dengan kesejahteraan mental. Mereka yang makan buah dan sayur mencetak skor kesejahteraan mental yang lebih tinggi, terutama pada anak-anak di sekolah tingkat menengah.

Pada anak-anak di sekolah tingkat menengah, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang lebih sering mengonsumsi minuman energi dibandingkan sarapan ternyata mencetak skor yang lebih rendah, bahkan lebih rendah yang tidak sarapan. Selain itu, mereka yang rutin sarapan dan makan siang juga mencetak skor yang lebih tinggi.

ilustrasi anak-anak dan minuman energi (irishtimes.com)

Rekan peneliti dan Profesor Epidemiologi Nutrisi di Norwich Medical School, Ailsa A. Welch, menjabarkan bahwa di kelas yang terdiri dari 30 pelajar sekolah menengah, ada empat murid yang tidak makan atau minum sebelum kelas mulai di pagi hari, dan tiga tidak makan atau minum sebelum sore hari.

Selain itu, Ailsa menceritakan bahwa hanya 25 persen anak-anak yang makan lima atau lebih buah-buahan dan sayur-mayur sehari. Bahkan, 1 dari 10 anak tidak makan sama sekali. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental, setara dengan anak-anak yang menyaksikan pertengkaran atau kekerasan dalam rumah tangga.

“Statistik ini memprihatinkan, karena gizi buruk kemungkinan akan memengaruhi kinerja akademik di sekolah serta pertumbuhan dan perkembangan anak,” imbuh Ailsa.

Baca Juga: Kesehatan Mental Anak Tergantung Kebahagiaan Orangtua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya