TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Kita Gak Sadar dengan Bau Badan Sendiri?

Jangan sampai bau kamu mengganggu orang lain, ya

ilustrasi dua orang wanita bertengkar (freepik.com/master1305)

Bau ketiak dan bau badan yang menyengat pasti menyebabkan suasana menjadi tidak nyaman. Apalagi saat berada di ruang publik yang ramai, kadang ada orang dengan bau badan tidak sedap, tetapi ia bersikap seolah tidak menyadarinya. Situasi seperti itu tidak jarang membuat banyak orang pusing dan kesal.

Sebenarnya, fenomena ketidakpekaan seseorang terhadap bau badannya sendiri bukan suatu hal yang aneh. Ada faktor dan mekanisme di balik hal tersebut yang dapat dijelaskan secara ilmiah dan psikologis. Menarik untuk diulas lebih lanjut, kenapa kita sering kali tidak menyadari bau badan dan bau ketiak kita sendiri?

1. Adaptasi olfaktori, ketika penciuman kita menyesuaikan diri

ilustrasi seorang wanita (freepik.com/user18526052)

Pikirkan sejenak, ketika pertama kali mencium aroma sesuatu, pasti baunya sangat kuat. Awalnya, aroma tersebut begitu tajam hingga kita tidak bisa mengabaikannya, bahkan sedikit terganggu. Namun, seiring waktu, setelah beberapa menit atau jam, bau tersebut seolah memudar dan hilang dengan sendirinya.

Bau itu sebenarnya tidak hilang, tetapi ada peran otak yang berusaha untuk mengabaikannya. Inilah yang disebut dengan adaptasi olfaktori, ketika penciuman kita menyesuaikan diri. Dilansir The Washington Post, proses tersebut terjadi ketika otak mengurangi sensitivitas terhadap bau yang terus-menerus ada di sekitar kita.

Hilangnya kepekaan terhadap bau badan sendiri ternyata karena kinerja otak. Bau yang sudah familiar akan diindikasikan sebagai informasi tidak penting atau bukan ancaman. Reseptor hidung lebih fokus mendeteksi bau baru atau aneh yang mungkin lebih penting. Lagi pula, menurut sebuah penelitian tahun 2014, manusia mampu membedakan lebih dari 1 triliun rangsangan penciuman.

Jika suatu bau terus menyerang, lama-lama reseptor hidung akan melemah. Kemampuannya untuk mendeteksi bau tersebut jadi berkurang. Dikutip dari The Washington Post tahun 2016, psikolog di Monell Chemical Senses Center, Pamela Dalton, menyatakan bahwa reseptor hampir mati jika dibombardir suatu bau selama beberapa minggu.

Baca Juga: 8 Rutinitas Harian yang Efektif Mengatasi Bau Ketiak, Simpel!

2. Bagaimana persepsi diri mengambil peran dalam ketidakpekaan penciuman?

ilustrasi wanita tersenyum (freepik.com/8photo)

Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri dalam hal kebersihan, termasuk bau badan. Dalam banyak cara, mungkin kita merasa sudah bersih dan segar, tetapi persepsi ini bisa saja menipu. Apa yang kita nilai dan rasakan mungkin berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut pemaparan dari laman Study, persepsi diri lebih merujuk kepada pandangan kita tentang diri sendiri. Penilaian bisa mencakup karakteristik, sifat, atau perilaku. Semua orang tentu memiliki citra yang dibangun di dalam pikiran sendiri. Jika ditelisik lebih dalam, kita akan menemukan bahwa suatu persepsi terasa begitu meyakinkan, padahal kadang tidak sesuai dengan kenyataan.

Persepsi diri memang sangat kompleks, tidak terkecuali dalam masalah ketidakmampuan kita dalam menyadari bau badan sendiri. Kita cenderung memiliki blind spot terhadap kekurangan diri, apalagi saat bau itu tidak lagi terdeteksi oleh reseptor hidung. Persepsi pun akhirnya terbangun dari perasaan dan sebuah keinginan untuk merasa nyaman, yang tidak jarang malah membuat kita mengabaikan aspek negatif.

Verified Writer

Akromah Zonic

Dont be yourself, but be better :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya