TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Mengolah Kecombrang yang Enak dan Tidak Langu, Begini Tipsnya!

Enak dijadikan sambal ataupun tumisan, nih

ilustrasi kecombrang (specialtyproduce.com)

Kecombrang atau etlingera elatior merupakan salah satu tanaman rempah aromatik dan yang kerap digunakan dalam berbagai masakan Indonesia, seperti gulai, tumisan, sayur, urap, pecak, dan sambal. Tanaman ini berbentuk batang panjang dengan bunga di bagian ujungnya.

Kecombrang memiliki sebutan lain di beberapa wilayah Indonesia. Ada honje (Sunda), kincung (Medan), bunga rias (Tapanuli), asam cekala (Karo), bungong kala (Aceh), kecicang (Bali), patikala (Sulawesi), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain diolah menjadi masakan nikmat, kecombrang rupanya juga mengandung banyak nutrisi dan kaya manfaat. Di antaranya seperti mencegah kerusakan sel tubuh, menghambat pertumbuhan bakteri, hingga melancarkan pencernaan.

Agar manfaat kecombrang bisa maksimal untuk tubuh dan masakan yang kamu hasilkan enak, kamu perlu tahu beberapa hal, termasuk cara mengolah kecombrang agar tidak langu. Simak baik-baik di bawah, ya!

1. Ciri-ciri kecombrang yang segar

ilustrasi kecombrang mekar (brambleberry.com)

Kecombrang kerap dijual di pasar tradisional atau supermarket. Biasanya, kecombrang dikemas dalam plastic wrap berupa kuncup, ada pula yang mekar. Ketika hendak membelinya, kamu wajib memperhatikan warnanya dan kondisi fisiknya.

Pilih kecombrang yang berwarna merah cenderung muda tidak layu. Pastikan pula batangnya mulus, tidak ada noda atau cacat pada bagian kuntum dan batangnya.

Selanjutnya, kamu juga perlu mencium aromanya. Kecombrang segar akan mengeluarkan aroma khas. Biasanya kecombrang kecombrang muda dengan kuncup kecil aromanya tidak sekuat kecombrang mekar, tetapi tetap bisa diolah menjadi aneka masakan.

Baca Juga: 10 Cara dan Tips Mengolah Daging Ayam, Bau Amisnya Hilang!

2. Cara mengolah kecombrang agar tidak langu

Kecombrang (instagram.com/kecombrangmedan)

Sebelum mengolahnya, kamu perlu tahu beberapa hal terkait penggunaan bagian-bagian kecombrang dalam masakan. Jika ingin membuat masakan dengan aroma dan rasa yang kuat, pilih kecombrang yang agak mekar.

Sedangkan, kecombrang yang masih kuncup lebih cocok untuk dijadikan tumisan dan olahan seafood. Aroma segarnya akan tetap keluar tanpa 'mengganggu' cita rasa masakan.

Cara mengolah kecombrang sebenarnya agak tricky. Jika salah dalam pengolahannya, maka kecombrang akan menjadi langu dan membuat masakan tidak enak. Sebaliknya, dengan pengolahan yang tepat, kecombrang bisa membuat cita rasa masakan jadi tambah nikmat.

Setelah membeli kecombrang segar, sebaiknya pisahkan bagian bunga atau kuncup dengan batangnya. Dua bagian tersebut bisa diolah menjadi dua masakan berbeda. Batang yang teksturnya keras lebih baik digunakan sebagai campuran sup.

Jangan lupa selalu mencuci kecombrang dengan air mengalir sampai bersih, lalu keringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat yang teduh dan kering. 

Supaya tidak langu, kamu perlu merebus kecombrang terlebih dahulu agar air dalam kecombrang keluar. Untuk tumisan, kamu bisa mengiris halus kecombrang dan memerasnya sampai airnya juga keluar. Kamu bisa menambahkan garam ketika memeras atau merebus kecombrang.

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Jamur Kuping, Rasanya Jadi Umami dan Gak Bau!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya