5 Ciri Kornet Kaleng yang Berkualitas, Harus Selektif!
ilustrasi kaleng kornet (pexels.com/Kristina Chuprina)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan pengonsumsian daging kornet kalengan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Daging kornet memang menjadi salah satu jenis makanan kaleng yang cukup mudah ditemukan di berbagai pasar tradisional hingga swalayan.
Bahan cepat saji yang satu ini memang perlu diperhatikan kualitasnya sebelum diolah agar tetap aman ketika dikonsumsi nanti. Ada beberapa tanda berikut ini yang menandakan bahwa kornet kaleng yang kamu pilih memiliki kualitas yang bagus dan layak untuk dikonsumsi.
1. Kemasannya aman
ilustrasi daging kaleng (unsplash.com/Simona Sergi)Coba kamu perhatikan kemasan dari kornet kalengan terlebih dahulu untuk melihat kualitas yang ada di dalamnya. Alasannya tentu saja karena memang kemasan tersebut menjadi salah satu tanda yang cukup mudah dibedakan dari kualitas kornet kalengan, sebab tidak boleh sampai ada kerusakan.
Jika terdapat adanya penyok ataupun kerusakan pada bagian kaleng, maka sebaiknya jangan memilih kornet tersebut. Hal ini dikhawatirkan justru menjadi tanda bahwa kornet di dalamnya sudah kurang bagus kualitasnya, sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
2. Tanggal kadaluarsanya masih lama
ilustrasi daging kaleng (unsplash.com/Margit Umbach)Kamu mungkin perlu mengecek tanggal kadaluarsa dari kornet kalengan sebelum pengkonsumsinya nanti. Hal ini tentu saja karena memang setiap jenis makanan kaleng harus dipastikan tanggal kadaluarsanya, sehingga jangan sampai justru sudah lewat dari tanggal yang ada.
Kualitas kornet kalengan yang sudah lewat dari tanggal kadaluarsa tentu akan kurang bagus untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, memang ada baiknya jika kamu membeli kornet yang tanggal kadaluarsanya masih lama.
Baca Juga: 7 Resep Olahan Kornet Kalengan Mudah Dibuat, Cocok untuk Menu Keluarga
3. Aromanya tak berubah
Editor’s picks
ilustrasi daging giling (pixabay.com/@alexas_fotos-686414)Jika kamu membuka kaleng dari kornet, maka perhatikanlah aroma yang tercium. Memang aroma pada makanan kaleng perlu benar-benar kamu perhatikan karena secara tidak langsung akan menunjukkan kualitas yang dimiliki.
Pastikan bahwa aroma dari kornet kalengan tersebut memang tidak berubah atau pun tidak menunjukkan hal-hal yang aneh. Jika aroma dari kornet kalengan tersebut terasa menyengat, maka dikhawatirkan memang kualitasnya sudah busuk dan tidak layak dikonsumsi.
4. Kornet tak terlihat berlendir
ilustrasi daging (pexels.com/Angele J)Coba kamu perhatikan tekstur dari kornet sebelum mengonsumsinya nanti. Hal ini tentu saja karena memang ada perbedaan tersendiri yang akan terlihat jika kamu membeli kornet dengan kualitas yang ternyata kurang bagus, sehingga jangan sampai justru tertipu.
Biasanya memang kornet yang kualitasnya sudah tidak bagus akan terlihat berlendir ketika kamu mengangkatnya dari kaleng. Ini menandakan bahwa kornet tersebut memang sudah terlalu lama disimpan hingga mempengaruhi kualitas yang dimilikinya.
5. Tak ada bercak noda pada daging kornet
ilustrasi daging (pexels.com/Alexas Fotos)Bagian permukaan dari kornet kaleng memang sudah semestinya dicek terlebih dahulu sebelum kamu konsumsi. Alasannya tentu saja karena memang kualitas dari daging kornet tersebut justru bisa mengalami penurunan apabila memang terdapat bercak noda pada permukaannya.
Bercak roda tersebut bisa saja diakibatkan karena pertumbuhan jamur pada kornet, termasuk apabila kamu menyimpannya dengan cara yang keliru. Oleh sebab itu, jangan dikonsumsi lagi apabila memang kornet sudah memiliki banyak bercak di permukaannya.
Memang sudah semestinya kamu perlu ekstra cermat dan selektif dalam melihat kualitas dari kornet. Jika memang dirasa keuangan sudah kurang bagus, maka sebaiknya jangan dikonsumsi lagi. Selalu cek kondisi kornet kaleng sebelum dikonsumsi!
Baca Juga: 5 Kreasi Roti dengan Kornet yang Gurihnya Bikin Ketagihan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
