Masih Percaya dengan Semangka Tanpa Biji? Ternyata Begini Faktanya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buah semangka. Mendengar namanya saja sudah terbayang kesegarannya. Semangka memang menjadi salah satu buah terpopuler di seluruh dunia karena mengandung 91 persen air dan 6 persen gula. Vitamin yang terkandung di dalamnya pun beragam, terutama vitamin C.
Berbagai bentuk, warna dan varietas semangka di seluruh dunia.
Banyak orang, terutama di Asia, menyukai semangka sebagai sumber nutrisi yang baik. Maka gak heran kalau berbagai varietas semangka dikembangkan di seluruh dunia.
Dari segi daging buahnya, gak cuma merah, semangka ada yang berwarna kuning, yaitu jenis yellow baby. Sementara itu dari segi bentuk, jenis new dragon yang bentuknya bulat memanjang, juga banyak diminati di Indonesia.
Orang Jepang bahkan berhasil memodifikasi semangka yang biasanya berbentuk bulat menjadi kotak. Tapi dari sekian banyak varietas semangka, tentu yang paling terkenal adalah semangka tanpa biji.
Semangka tanpa biji, dari mana tumbuhnya?
Ngomongin soal semangka tanpa biji, pernah gak sih kamu terpikir, "Kalau gak ada bijinya, lalu dari mana tumbuhnya?"
Editor’s picks
Sebetulnya, semangka tanpa biji itu gak benar-benar 'tanpa biji'. Jenis semangka ini tetap memiliki biji, tetapi bentuknya tidak keras dan berwarna hitam seperti kebanyakan biji semangka. Biji semangka jenis ini berwarna putih, dengan lapisan yang lunak. Boleh dibilang versi 'muda'nya biji yang belum mengeras.
Baca Juga: Tak Hanya Warnanya, Ternyata Begini Perbedaan Semangka Merah dan Kuning!
Tumbuhnya semangka tanpa biji ini adalah hasil hibrida. Yakni kromosom semangka yang disebut triploid disterilkan, lalu dipisahkan biji-biji yang berwarna hitamnya.
Biji buah yang masih muda diberi alkaloid yang berasal dari tumbuhan yang disebut colchicine. Obat ini juga digunakan untuk mengobati asam urat lho. Nah, hasilnya adalah bunga buah semangka yang menelurkan dua set kromoson, yang akhirnya membentuk tiga sel kromosom saat diserbuki.
Sayangnya, semangka tanpa biji hanya sedikit bereproduksi.
Walaupun memudahkan kita menikmati semangka enak, ternyata hasil hibrida semangka tanpa biji ini justru tidak mampu memproduksi buah dalam jumlah banyak. Padahal, menanam semangka tidaklah mudah. Petani harus membeli biji dengan harga mahal, yang harus dikawinsilangkan secara manual, kemudian harus menanam varietas unggulan yang lain di dekatnya agar terjadi penyerbukan yang baik.
Jadi, di balik semangka tanpa biji yang bikin kita jadi lebih mudah mengkonsumsinya, ada 'pengorbanan'nya lho. Kalau kamu, suka semangka yang mana nih?
Baca Juga: Cara Pria Ini Mengupas Semangka Pasti Membuatmu Merasa Terkhianati