7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia Merdeka

Ada yang usianya mencapai 100 tahun, lho!

Malang, Jawa Timur, mempunyai banyak tujuan kuliner legendaris. Sebut saja Rawon Rampal yang menawarkan lezatnya rawon sejak 1957. Ada juga tempat menyantap wedang ronde yaitu Ronde Titoni yang beroperasional sejak 1948. Masih banyak lagi yang bisa disebutkan.

Namun, ada kuliner legendaris di Malang yang menarik banget karena sudah ada atau beroperasional sejak Indonesia belum merdeka. Beberapa di antaranya ada yang usianya lebih dari 100 tahun. Kamu sudah pernah mencobanya belum, nih?

Baca Juga: 7 Tempat Sarapan di Malang untuk Pencinta Makanan Berkuah

1. Warung Sate Gebug 1920

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaWarung Sate Gebug 1920 (instagram.com/um.students)

Angka pada nama warung ini buka sekadar angka. 1920 memanglah tahun di mana Warung Sate Gebug yang berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rahmat Nomor 113A, Klojen, ini pertama kali beroperasi.

Meskipun bangunan tempat makan ini direvitalisasi, suasana tempo dulu masih terasa sekali. Dapat dilihat dari gaya bangunan serta interiornya. 

Kuliner legendaris ini menawarkan lezatnya sate gebuk, sate daging sapi yang digebuk atau gepuk agar teksturnya empuk. Ukuran dagingnya pun besar dengan bumbu yang terasa sekali di setiap lapisan daging. Selain sate, Warung Sate Gebuk 1920 juga menjual sup, soto, dan rawon, lho. Banyak pilihan, deh!

Kamu bisa mengunjungi tempat mlakan legendaris di Malang ini mulai pukul 08.00—16.30 WIB. Untuk sekelas kuliner legendaris, biaya makan di sini juga terjangkau. Kurang dari Rp50 ribu sudah kenyang, lho!

2. Warung Lama H. Ridwan

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaWarung Lama H. Ridwan (google.com/debby katiandagho)

Saking lamanya beroperasional, Warung Lama H. Ridwan saat ini sudah diteruskan oleh generasi ke-3 keluarga ini. H. Ridwan sebenarnya sudah berjualan sejak 1919. Namun, pada 1925 baru memutuskan berjualan di dalam pasar, bahkan sampai sekarang.

Mulanya, H. Ridwan dikenal menjual kelezatan nasi rawon saja. Sekarang, pilihan menunya beragam. Dari sekian banyak menu yang terpampang di tempat makan ini, nasi krengsengan dan nasi gulai jadi menu favorit setelah nasi rawon. Umumnya, menu di Warung Lama H. Ridwan sendiri terdiri dari makanan khas Jawa Timuran.

Kamu bisa datang ke sini mulai pukul 08.00—16.00 WIB. Alamatnya di Pasar Besar Malang, Lantai Dasar Unit B15—16, Sukoharjo, Klojen. Biaya makan di sini terjangkau, kok. Kurang dari Rp30 ribu per orang. 

3. Tahu Lontong Lonceng

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaTahu Lontong Lonceng (instagram.com/lukaslahap)

Tahu Lontong Lonceng terletak di Jalan R.E Martadinata Nomor 66, Kotalama, Kedungkandang. Buka mulai pukul 10.45—22.00 WIB, tempat makan ini menjual tahu telur lontong yang rasanya melegenda. Sebab, spot kuliner ini sudah eksis sejak 1935. Wajib banget ke sini jika kamu butuh tahu lontong yang rasanya sudah teruji enak. 

Tahu lontong di sini terasa sedap. Lontongnya sendiri legit dan gak bikin enek ketika dimakan. Bumbu tahu lontong juga medok banget, terasa sekali rasa kacang yang membaur bersama bumbu yang bikin makan jadi lahap. Dengan uang kisaran Rp14—17 ribu, kamu sudah bisa mendapatkan tahu lontong dengan minum berupa teh. 

4. Puthu Lanang

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaPuthu Lanang (instagram.com/dee_licioouus)

Di tahun yang sama dengan Tahu Lontong Lonceng, di wilayah lain Malang, tepatnya di Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 73, Klojen, berdiri juga kuliner yang sekarang ini berlabel legendaris, yaitu Puthu Lanang. Menu andalan kuliner yang sudah eksis sebelum Indonesia merdeka ini adalah kue putu yang dibuat dengan peralatan tradisional.

Puthu Lanang juga menjual aneka kue tradisional lainnyas, eperti klepon, cenil, dan lupis. Spot makan ini cocok banget dipilih oleh kamu yang pengin makan kenyang, tapi tidak berat alias bukan nasi, di malam hari. Pelanggan di sini membeli puthu dicampur jajanan lainnya, lho. 

Cita rasa kue putu di sini gurih dengan aroma harum yang menggoda, bikin gak sabar untuk mengunyahnya satu per satu. Begitu juga dengan kue lainnya yang enak-enak. Harganya sendiri gak lebih dari Rp20 ribu setiap seporsi kue.

Meskipun durasi waktu operasionalnya sebentary, aitu mulai pukul 17.30—22.00 WIB, sebelum jam tutup biasanya sudah habis, lho. Antreannya pun panjang, karena itu pintar-pintar datang di waktu yang tepat, ya!

Baca Juga: 7 Wisata Kuliner Malang dengan Rasa Mewah tapi Ramah di Kantong

5. Nasi Bug Matira

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaNasi Bug Matira (instagram.com/archtravelfood)

Ternyata, ada tempat makan yang beroperasi pada 1935 selain Puthu Lanang dan Tahu Lontong Lonceng, yaitu Nasi Bug Matira. Seperti namanya, tempat makan legendaris ini menjajakan kenikmatan dari nasi bug yang pilihan lauknya menggiurkan lidah. Ada nasi bug dengan lauk ayam, empal, jeroan sapi, sampai dendeng. 

Sayur nangka yang jadi lauk wajib nasi bug terkenal gurih dan kaya rempah, lho. Makan jadi makin lahap, deh. Makan nasi bug di rumah makan Nasi Bug Matira ini gak lebih dari Rp50 ribu per orang. Kamu bisa ke sini pada pukul 06.00—15.00 WIB. Alamat Nasi Bug Matira terletak di Jalan Trunojoyo Nomor 46, Klojen.

6. Depot HTS/Han Tjwan Sing

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaDepot HTS (google.com/JAR Jakarta)

Rawon jadi menu utama Depot HTS yang berlokasi di Jalan DR. Wahidin Nomor 123, Krajan, Lawang. Namun, rawon di sini punya ciri khas, di mana kuahnya berwarna merah karena tidak menggunakan kluwek, bahan baku identik rawon.

Meskipun tak ada kluwek, rasanya tetap sedap kaya bumbu dan kaldu, lho. Dagingnya pun irisannya besar-besar, dan porsinya mengenyangkan. 

Selain rawon merah, rumah makan yang sudah ada sejak 1927 ini juga terkenal dengan onde-onde yang cita rasanya enak. Serunya, dapat kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh. Biaya makan di sini sekitar Rp50—75 ribu per orang.

7. Soto Daging Rahayu Hj. Tutik

7 Tempat Makan di Malang yang Ada sebelum Indonesia MerdekaSoto Daging Rahayu Hj Tutik (google.com/Izazi Yumna Mazaya)

Eksis sejak 1928, Soto Daging Rahayu Hj. Tutik menggunakan rumahnya sebagai tempat makan. Bikin siapa saja yang makan soto di sini sedang berada makan di rumah, lho.

Soto Daging Rahayu Hj. Tutik terkenal sekali dengan kaya kaldu dan bumbu. Bubuk koya bikin aroma soto daging ini makin sedap, sehingga membuat gak sabar untuk menyantapnya sampai habis.

Tak cuma soto, di rumah makan yang berlokasi di Jalan Mergosono Gang 7 Nomor 13, Kedungkandang, ini juga menyediakan lontong sayur atau lontong cap gomeh. Biaya makan di sini kurang dari Rp25 ribu per orang. Kamu bisa datang pada pukul 09.00—17.00 WIB.

Pengin kulineran di Malang yang bikin bernostalgia? Datangi saja tujuh rekomendasi tempat makan di Malang yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka tadi. Tak cuma kelezatannya saja yang melegenda, keberadaanya pun kaya akan histori, lho. 

Baca Juga: Ini Daftar 11 Kuliner Malang Khusus bagi Penggemar Jeroan 

Tifani Topan Photo Verified Writer Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya