7 Perbedaan Chicken Kaarage dan Chicken Katsu yang Harus Kamu Tahu
Ilustrasi chicken karaage (unsplash.com/Dennis Zhang) | Ilustrasi chicken katsu (unsplash.com/Stefen Tan)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Para pencinta makanan Jepang pasti sudah tidak asing lagi dengan chicken kaarage dan chicken katsu. Keduanya terbuat dari daging ayam filet yang dibumbui khas Jepang dan dibalur tepung. Rasanya pun sama-sama gurih dan tekstur luarnya renyah.
Namun, tak sedikit orang yang masih kesulitan membedakannya, lho. Kira-kira apa saja perbedaan chicken karaage dan chicken katsu? Berikut informasinya untukmu.
1. Bagian dan bentuk potongan ayam
Ilustrasi daging ayam segar (pixabay.com/congerdesign)Perbedaan yang paling mendasar dari chicken karaage dan chicken katsu adalah bagian ayam yang digunakan dan bentuk potongannya. Bagian ayam untuk membuat chicken kaarage biasanya adalah paha bawah.
Daging paha tersebut difilet, kemudian dipotong kecil dengan bentuk bulat atau kotak. Lebarnya kira-kira seukuran dua jempol.
Sedangkan, chicken katsu menggunakan dada ayam yang difilet dan dipotong lagi jadi agak pipih. Lebarnya pun menyesuaikan dengan lebar dada tersebut.
Biasanya, satu dada utuh dibelah menjadi dua di bagian tengah. Setiap sisi belahannya diiris lagi dari tepi, sehingga jadi lebih pipih.
2. Metode marinasi
Ilustrasi marinasi ayam (pexels.com/Los Muertos Crew)Daging yang digunakan untuk membuat chicken karaage harus dimarinasi terlebih dahulu dengan berbagai bumbu. Mulai dari kecap asin, bawang putih, jahe, garam, lada, dan minyak wijen. Tak jarang juga ada tambahan mirin (saus manis Jepang yang mengandung alkohol).
Proses marinasi ini memakan waktu 1-3 jam, tergantung kebutuhan. Semakin lama, bumbunya akan semakin meresep ke dalam lapisan ayam. Tempat marinasinya pun tidak boleh sembarangan, yakni wadah kedap udara dan dimasukkan ke dalam kulkas.
Sementara itu, chicken katsu tidak melalui proses marinasi. Daging ayam yang sudah difilet hanya dibumbui dengan taburan garam dan lada bubuk, baru kemudian dibalur dengan tepung.
3. Tepung balur
ilustrasi membuat adonan tepung (pexels.com/Los Muertos Crew)Baik chicken karaage maupun chicken katsu, keduanya sama-sama harus dibalur atau dilapisi dengan adonan tepung sebelum digoreng. Bahan tepung balurnya pun tak jauh berbeda, yaitu tepung terigu, telur, dan garam.
Tak sedikit pula yang menambahkan tepung maizena, tepung beras, susu, atau baking powder ke dalam campurannya. Pada proses pembuatan chicken karaage, daging ayam hanya dibalur satu kali dan bisa langsung digoreng.
Sementara itu, chicken katsu harus melalui beberapa tahap pelapisan. Mulai dari dibalur tepung kering, dicelupkan ke adonan basah, dan terakhir dibalur dengan tepung roti atau tepung panir.
4. Teknik penggorengan
ilustrasi menggoreng ayam (pexels.com/designer798)Editor’s picks
Teknik penggorengan pada chicken karaage dan chicken katsu juga berbeda, lho. Pada chicken kaarage, daging ayam dibaluri tepung akan digoreng dengan metode deep frying (ayam terendam di dalam minyak).
Minyak yang digunakan pun harus banyak dan panas, serta apinya kecil. Setelah berwarna keemasan dan teksturnya renyah, ayam bisa langsung diangkat.
Sementara itu, chicken katsu bisa digoreng dengan metode deep frying atau shallow frying (ayam tidak sampai tenggelam). Minyaknya pun juga harus panas dan apinya sedang. Proses penggorengan biasanya dilakukan sampai ayam berwarna keemasan dan teksturnya garing.
Baca Juga: 10 Tempat Makan Fried Chicken Lokal yang Murah Meriah
5. Tekstur dan rasa
Potret penyajian chicken katsu (unsplash.com/cohesionsingapore)Terlihat sama-sama renyah, chicken karaage dan chicken katsu memiliki tekstur dan rasa yang berbeda. Tekstur chicken kaarage krispi di luar dan juicy di dalam (karena terbuat dari paha ayam). Rasanya pun cenderung asin dan gurih, karena sudah dimarinasi dengn bumbu dalam waktu lama.
Chicken katsu bertekstur lebih renyah daripada chicken karaage, karena dilapisi tepung roti atau tepung panir. Namun, rasanya lebih sederhana dan tidak sekompleks atau sekaya chicken karaage. Sebab, makanan ini biasanya mengandalkan saus sebagai pelengkap rasanya.
6. Saus pendamping
Ilustrasi chicken karaage (pixabay.com/juno1412)Karena sudah memiliki rasa yang kompleks dari bumbunya, chicken karaage tidak membutuhkan saus tambahan lagi. Namun, beberapa restoran memberikan opsi saus pendamping untuk cocolan, seperti saus tomat, saus sambal, atau mayones.
Sementara itu, chicken katsu biasanya dipadukan dengan berbagai saus untuk menambah rasanya. Di antaranya seperti saus jamur, saus asam manis, saus tomat, saus kari jepang, saus mentega, saus mentai, saus tonkatsu, dan masih banyak lagi yang lainnya.
7. Cara penyajian
Potret penyajian chicken katsu (unsplash.com/Cody Chan)Chicken kaarage bisa langsung disajikan sebagai hidangan pembuka, lauk makan nasi, atau jadi side dish saat menyantap ramen. Teksturnya juicy dan rasanya yang gurih akan membuat nafsu makan bertambah.
Sementara itu, penyajian chicken katsu lebih kompleks dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Paling sederhana, chicken katsu disajikan dengan nasi putih, irisan kol segar, dan saus. Dagingnya pun dipotong kecil memanjang untuk memudahkan tamu saat hendak menyantapnya.
Dalam sajian Japanese curry katsu, potongan chicken katsu dihidangkan dengan nasi putih dan saus kari khas Jepang yang bertekstur sangat kental. Di dalam saus tersebut biasanya ada campuran wortel dan daging sapinya.
Uniknya lagi, chicken katsu sering jadi isian wanpaku atau sandwich khas Jepang. Chicken katsu akan ditata atau ditumpuk bersama roti, aneka sayuran, dan bahan lainnya. Kemudian, dibungkus atau di-wrap dengan kertas dan dipotong di bagian tengahnya.
Nah, itu dia perbedaan chicken karaage dan chicken katsu yang perlu kamu pahami. Sudah tidak bingung lagi membedakannya, kan?
Baca Juga: 6 Tips Membuat Chicken Karaage yang Renyah dan Juicy
