5 Macam Olahan Sate dari Daging Kurban, Ada Sate Padang!

Biar gak bikin sate yang itu-itu aja

Sate merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer dan disukai banyak orang. Ketika Hari Raya Iduladha, daging kurban sering kali diolah menjadi berbagai macam sate lezat dan menggugah selera.

Supaya gak bosan karena mengolah sate yang itu-itu saja, gak ada salahnya untuk menjajal lima macam olahan sate dari daging kurban berikut ini. Setiap jenis sate memiliki keunikan tersendiri dalam bahan dasar, bumbu, dan cara pembuatannya.

1. Sate klathak 

5 Macam Olahan Sate dari Daging Kurban, Ada Sate Padang!ilustrasi sate klathak (commons.wikimedia.org/Danangtrihartanto)

Sate klathak berasal dari Yogyakarta dan dikenal dengan keunikan dalam penyajiannya. Sate ini menggunakan daging kambing yang dipotong berukuran sedang dan ditusuk pada tusukan berupa jeruji besi. Penggunaan jeruji besi dipercaya dapat membuat daging jadi lebih matang merata. 

Namun, yang membedakan sate klathak adalah bumbunya. Lain dari bumbu sate kebanyakan, sate klathak tidak dibumbui bumbu kacang atau kecap, melainkan hanya garam. Hal ini memberikan rasa gurih dan aroma yang khas pada sate klathak. Sate ini biasanya disajikan bersama kuah gulai dan juga irisan cabai.

2. Sate buntel 

5 Macam Olahan Sate dari Daging Kurban, Ada Sate Padang!ilustrasi sate buntel (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Sate buntel berasal dari Solo, Jawa Tengah. Keunikan sate buntel ada pada bentuk serta cara penyajiannya yang berbeda dari sate kebanyakan. Sate buntel dibuat dari daging kambing cincang dibungkus dengan lemak atau membran kambing.

Proses pemanggangan dilakukan menggunakan arang yang menghasilkan cita rasa khas. Ukuran sate buntel cukup besar, mirip kebab  khas Timur Tengah. Setelah dipanggang di atas bara, irisan sate buntel dipisahkan dari tusuknya, diiris, lalu disajikan dengan kecap manis dan merica.

3. Sate maranggi 

5 Macam Olahan Sate dari Daging Kurban, Ada Sate Padang!ilustrasi sate maranggi (commons.wikimedia.org/Gunwan Kartapranata)

Sate maranggi merupakan makanan khas Purwakarta, Jawa Barat. Sate maranggi memiliki dua varian daging yang digunakan sebagai bahan utama, yaitu daging sapi dan kambing. Hal yang membedakan sate maranggi dengan sate lainnya adalah proses marinasi daging sebelum dibuat menjadi sate.

Dengan proses marinasi itu, sate maranggi sudah enak apabila disajikan tanpa saus pendamping. Bumbu marinasinya sendiri terbuat dari campuran kecap manis dan beberapa rempah, seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, dan cuka untuk memberikan cita rasa asam. Biasanya orang Purwakarta dan sekitarnya memakai cuka lahang atau cuka yang terbuat dari aren.

Baca Juga: 6 Cara Membuat Sate Kambing Empuk dan Juicy, Gampang Digigit

4. Sate padang 

5 Macam Olahan Sate dari Daging Kurban, Ada Sate Padang!ilustrasi sate padang (commons.wikimedia.org/Gunkarta)

Sate padang salah satu makanan populer dari Sumatra Barat. Terbuat dari daging dan jeroan sapi atau kambing, sate padang memiliki rasa yang pedas, gurih, dan kaya rempah. Biasanya sate ini disajikan dengan kuah kacang kental khas Padang, lontong, dan kerupuk.

Proses pembuatan sate padang diawali dengan merebus daging dan jeroan. Kemudian, daging diiris-iris, lalu dilumuri dengan bumbu. Sementara itu, air rebusan daging digunakan sebagai kuah kaldu yakni bahan membuat kuah sate.

Kemudian, kuah kaldu tersebut dicampur dengan kurang lebih 19 macam bumbu yang telah dihaluskan. Di antaranya ada bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, hingga serai lantas dicampur berbagai macam cabai. Sate kemudian dimasak selama 15 menit bersama daging dan jeroan.

5. Sate pusut 

5 Macam Olahan Sate dari Daging Kurban, Ada Sate Padang!ilustrasi sate pusut (commons.wikimedia.org/Own work)

Sate pusut berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan ciri khas dalam cara penyajiannya. Sate ini menggunakan daging sapi yang dipotong kecil-kecil, lalu diberi bumbu rempah, seperti kelapa parut dan bumbu.

Namun, yang membedakan sate pusut adalah cara penusukan dagingnya. Daging sapi yang sudah dibumbui dlilitkan pada tusukan dari bambu atau serai. Kemudian, sate pusut dipanggang hingga matang.

Sate pusut memiliki rasa yang unik, yakni gurih dan sedikit pedas. Sebetulnya secara penampilan, sate pusut tidak ada bedanya dengan sate lilit khas Bali yang membedakan hanyalah bahan utama pembuatannya saja.

Setiap jenis sate memiliki keunikan tersendiri dalam bahan dasar, bumbu, dan cara pembuatannya. Selamat mencoba untuk mencicipi kelezatan sate-sate tersebut dan rasakan keindahan cita rasa dari tiap jenis olahan sate yang menggugah selera.

Baca Juga: 4 Pendamping Makan Sate di Indonesia, Gak Cuma Lontong Lho!

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya