TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Unik Ayam Kodok, Sajian Istimewa untuk Merayaan Natal

Ternyata bukan asli kuliner Indonesia lho

ayam kodok (instagram.com/yellipontolaeng)

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar nama "ayam kodok"? Kuliner berbahan ayam ini tidak ada hubungannya dengan hewan kodok. Hidangan unik satu ini menjadi sajian klasik saat perayaan Natal di Indonesia.

Meski tampaknya seperti ayam utuh yang dipanggang, ternyata proses pembuatannya memakan banyak biaya. Hidangan istimewa ini juga tidak mudah ditemukan di sembarang tempat makan.

Terkadang, kamu harus membuatnya sendiri atau memesannya jauh-jauh hari sebelum menikmati ayam kodok. Masih penasaran dengan ayam kodok yang menjadi hidangan istimewa saat Natal? Yuk, cari tahu faktanya!

1. Bukan asli Indonesia, melainkan dari Eropa

ayam kodok (instagram.com/joyfulcookingid)

Ayam kodok, namanya seolah melokal, apalagi kerap disajikan saat perayaan hari besar di Indonesia. Namun, siapa sangka hidangan lezat ini berasal dari Eropa. Sebutannya tentu berbeda, yakni chicken ballotine atau ballotine ayam.

Ballotine ayam dibawakan orang Belanda ke Indonesia. Kini namanya dikenal sebagai ayam kodok yang lebih mudah diucapkan. Tujuannya pun sama, ballotine ayam sering disajikan sebagai santapan malam saat pesta perayaan hari besar.

2. Asal usul namanya yang unik

ayam kodok (instagram.com/kenanga_kitchen)

Meski ayam kodok merupakan kuliner yang dipengaruhi Eropa, tetapi asal-usul namanya yang sudah melokal juga gak kalah unik. Seperti yang kamu tahu, bentuk ayam tersebut melebar dan pipih.

Hal itu karena proses pembuatannya dengan cara dipanggang. Selain itu, tidak ada tulang yang membuat ayam tersebut melebar dan menyerupai kodok atau katak. Dari bentuk itulah disebut sebagai ayam kodok.

3. Ada makna tersirat di balik ayam kodok

ayam kodok (instagram.com/fredyhartono_official)

Ayam kodok tampak "kembung" yang biasanya diberi isian daging cincang dan telur. Daging yang digunakan dapat menggunakan daging sapi maupun daging ayam. Sedangkan di Eropa, kadang menggunakan daging kambing atau daging domba.

Selain daging cincang, ayam kodok juga diberi isian telur yang ternyata memiliki makna tersendiri. Konon, telur merepresentasikan embrio atau cikal bakal kehidupan baru yang melambangkan kelahiran kembali, serta perubahan menuju kemurnian.

4. Dihidangkan saat perayaan hari besar

ayan kodok (instagram.com/lululiciouscake)

Selama ini ayam kodok sering dikaitkan dengan perayaan Natal di Indonesia. Ternyata, ayam kodok juga disajikan saat perayaan hari besar lainnya, seperti Imlek.

Selain cara membuatnya yang membutuhkan waktu lama, seporsi ayam kodok juga dapat dinikmati bersama. Untuk menyambut hari besar, umumnya ada acara berkumpul bersama keluarga.

Ayam kodok dijadikan sebagai sajian hidangan lezat bersama, bikin hari semakin istimewa. Nah, seporsi ayam kodok bisa menjadi lauk nasi atau disantap bersama beberapa orang.

Baca Juga: 5 Tips Memasak Ayam Kodok, Kuliner Khas Natal yang Sedap

5. Proses pembuatannya rumit

ayam kodok (instagram.com/yellipontolaeng)

Sebagai hidangan spesial saat momen besar, proses pembuatan ayam kodok terbilang rumit. Pasalnya, perlu trik khusus untuk memisahkan daging dan tulang ayam dari kulitnya, tanpa membuat kulitnya robek.

Belum lagi memasukkan kembali daging ayam yang telah dicincang halus dan daging giling. Selain daging yang telah dicincang atau digiling, ayam kodok juga berisi telur rebus.

Ada pula yang menambahkan potongan sayur, seperti wortel, dan beragam bumbu kaya rempah. Perlu berhati-hati untuk memasukkan semua isian tersebut, supaya kulit tidak robek. Nanti diselesaikan supaya adonan daging tidak keluar dan berantakan.

6. Dimasak dengan cara dipanggang berjam-jam

ilustrasi memanggang ayam kodok (instagram.com/rudychoirudin)

Selain proses membuatnya yang rumit, waktu yang dibutuhkan untuk memasak ayam kodok juga lama. Setelah menjahit kulit ayam, kamu masih perlu memanggangnya sekitar tiga jam menggunakan suhu rendah.

Kamu dapat memanggangnya dalam suhu 80 derajat Celsius, supaya daging matang sempurna. Supaya ayam kodok semakin menarik dan menggugah selera, kamu perlu mengolesinya dengan campuran minyak serta kecap.

Tujuannya untuk menghasilkan warna kecokelatan dan kesan mengilap. Kamu pun bisa menyajikannya dengan kentang panggang dan saus.

7. Harganya relatif mahal, ratusan ribu

ayam kodok (instagram.com/rsyworks)

Proses membuatnya yang rumit dan membutuhkan waktu lama, menjadi salah satu alasan harga ayam kodok relatif mahal. Selain itu, bahan dan bumbu yang dibutuhkan cukup banyak.

Seperti yang kamu tahu, cita rasa masakan khas Nusantara seringkali menggunakan rempah-rempah. Kalau kamu enggan membuatnya sendiri, bisa beli ayam kodok siap saji seharga Rp400 ribu-Rp500 ribu.

Harga tersebut bisa berubah, sesuai dengan ukuran ayam yang digunakan. Seekor ayam kodok bisa disantap hingga 10-15 orang, lho. Pastikan kamu memesan jauh-jauh hari sebelumnya.

Sayangnya, ayam kodok mulai dilupakan generasi muda, karena cara membuatnya yang rumit. Banyak yang memilih hidangan lain yang lebih simpel. Namun, tradisi membuat ayam kodok masih dilakukan generasi nenek atau ibu mereka.

Pantas saja ayam kodok menjadi sajian istimewa saat perayaan Natal maupun hari besar lainnya. Proses membuatnya rumit, harganya relatif mahal, tapi penuh makna.

Apakah kamu juga menghidangkan ayam kodok saat momen besar? Tulis di kolom komentar, ya!

Baca Juga: 10 Resep Mie Ayam Rumahan Enak dan Cara Membuatnya yang Praktis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya