Hari Raya Galungan menjadi salah satu perayaan penting bagi umat Hindu Bali. Mereka memperingatinya setiap 210 hari sekali, tepatnya pada hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan.
Umat Hindu memaknai Galungan sebagai momen perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (keburukan). Mereka akan melakukan serangkaian ritual ibadah sebagai wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala karunia yang diberikan.
Dalam perayaan Galungan tersebut, ada beberapa hal yang tidak pernah ketinggalan. Salah satunya sate. Makanan ini dianggap suci, memiliki makna filosofis yang mendalam, dan bernilai karma.
Rupanya ada sembilan jenis sate yang ada dalam Hari Raya Galungan. Jumlah tersebut melambangkan sembilan senjata milik Sang Hyang Nawa Dewata yang ada di sembilan penjuru mata angin.
Penasaran ada sate apa saja? Simak ulasan tentang sembilan jenis sate galungan dan maknanya untuk umat Hindu di Bali berikut ini!
1. Sate jepit
Ilustrasi sate jepit atau sate apit babi (YouTube.com/PUJA TRESNA) Sate jepit atau apit terbuat dari daging babi. Seperti namanya, daging babi dijepit di antara bambu yang pipih. Sate ini diibaratkan sebagai simbol bajra, yakni senjata milik Dewa Iswara.
2. Sate jepit balung
Sate jepit balung juga sering disebut sebagai jepit iga. Sate ini terbuat dari potongan tulang yang dijepit dengan tusuk sate dan melambangkan senjata nagapasa milik Sang Hyang Mahadewa.
3. Sate lilit
Ilustrasi sate lilit (pexels.com/NAM PHONG BÙI) Kamu pasti tidak asing lagi dengan sate ini, kan? Sate lilit terbuat dari daging ayam, babi, atau ikan cincang yang dicampur dengan rempah-rempah khas Bali. Kemudian, adonan daging dililitkan ke sebatang serai. Sate Lilit ini melambangkan senjata moksala milik Dewa Rudra.
4. Sate sepit gunting
Sate sepit gunting atau gunting-gunting ini terbuat dari lemak yang menempel pada bagian kulit atau hati babi. Bagian ujung sate ini dibelah dua dan masing-masing digunakan untuk menusuk daging. Bentuk tersebut melambangkan trisula, yaitu senjata milik Dewa Sambu.
6. Sate lembat
Ilustrasi sate lembat(pixabay.com/alitdesign) Sekilas, sate lembat mirip sate lilit. Sate ini terbuat dari serat daging paha babi cincang yang dicampur rempah-rempah dan parutan kelapa. Bentuk sate ini melambangkan gada, yakni senjata Dewa Brahma. Selain dikonsumsi, sate ini juga digunakan sebagai sarana upacara dan hidangan roh para leluhur.
7. Sate asem
Sate asem terbuat dari berbagai organ babi, seperti usus, jantung, dan hati. Sate ini melambangkan senjata milik Dewa Wisnu, yakni cakra. Sama seperi sate lembat, sate asem ini juga dikonsumsi, digunakan sebagai sarana upacara, dan hidangan roh para leluhur.
8. Sate srapah
Ilustrasi sate serapah (pixabay.com/cho_phophimon) Sate srapah terbuat dari lambung atau jeroan babi dan aneka bumbu. Sate ini melambangkan senjata milik Sang Hyang Maheswara atau Mahesora, yakni dupa.
9. Sate suduk ro
Ilustrasi sate suduk ro (unsplash.com/iamfelicia) Terakhir adalah sate suduk ro. Sate ini terbuat dari daging babi yang menjadi perumpaan dari angkusa atau kusa, yaitu senjata milik Sang Hyang Sankara.
Nah, sekarang kamu sudah tahu sembilan jenis sate galungan beserta maknanya untuk umat Hindu di Bali. Kamu paling suka sate yang mana?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sate Maranggi Terjangkau di Purwakarta, Jaminan Enak!