TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Makan dan Minum Rasulullah yang Bermanfaat Baik untuk Tubuh

Kamu sudah menerapkan yang mana saja?

Ilustrasi berdoa sebelum makan (pexels.com/Sami Abdullah)

Rasulullah atau Nabi Muhammad SAW merupakan teladan bagi semua manusia, tidak hanya umat Islam saja. Keluhuran budi dan sikap yang mulia selalu ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari selama beliau masih hidup, kemudian menjadi sunnah rasul yang dapat diikuti oleh siapa pun. 

Salah satu bentuk sunnah rasul yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dapat kita teladani sampai saat ini adalah adab makan dan minum. Ada hal-hal yang dianjurkan dan juga dilarang. Semuanya memiliki tujuan dan manfaatnya, terutama untuk kesehatan tubuh.

Penasaran bagaimana cara makan dan minum Rasulullah SAW? Simak ulasan berikut ini, yuk!

1. Mencuci tangan

ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sebelum makan, Rasulullah SAW selalu mencuci kedua tangan beliau. Hal ini tertuang dalam hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud Nomor 222, An Nasa'i Nomor 257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa'i).

Rupanya, adab Rasulullah SAW tersebut sejalan dengan anjuran para tenaga medis dan pemerintah yang mengampanyekan pola hidup sehat, salah satunya dengan mencuci kedua tangan sebelum makan. Apalagi setelah beraktivitas dari luar dan tanganmu memegang berbagai benda. Kuman dan bakteri yang menempel di tangan harus dibersihkan, agar kamu tidak sakit.

2. Membaca basmalah dan berdoa sebelum makan

Ilustrasi berdoa sebelum makan (pexels.com/Sami Abdullah)

Rasulullah SAW selalu membaca basmalah dan berdoa sebelum mulai menyantap makanan dan minuman. Beliau pun bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah SWT). Jika ia lupa membacanya sebelum makan, maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi'.” (HR. Tirmidzi).

Ada pun doa sebelum makan berbunyi, “Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar.” Doa tersebut memiliki arti, “Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami, dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”

3. Mengambil makanan terdekat

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat ada banyak makanan yang tersaji di meja makan, Rasulullah SAW selalu mengambil makanan yang terdekat dengan posisi duduk beliau. Hal ini tertuang dalam hadis dari Ibnu 'Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Keberkahan turun di tengah-tengah makanan. Maka, makanlah dari pinggirnya dan jangan dari tengah-tengahnya!" (HR. Ibnu Mājah).

Konteks hadis ini berawal dari kebiasaan orang-orang Arab dan Timur Tengah yang terbiasa makan bersama dengan nampan besar. Jika kita mengambil bagian tengah, atau bahkan bagian yang dekat dengan orang lain, maka tangan kita akan mengenai makanan tersebut dan dianggap kurang sopan atau mengganggu orang lain.

Sementara itu, jika konteksnya di Indonesia yang terbiasa makan dengan piring, maka sebaiknya kamu juga mengambil lauk yang terdekat dengan posisi dudukmu terlebih dahulu. Kalau ingin mengambil lauk atau makanan lain, kamu bisa berjalan sendiri mengambil lauk tersebut tanpa mengganggu posisi orang lain.

4. Makan dan minum sambil duduk

Ilustrasi minum air sambil duduk (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasulullah SAW sangat selalu mengajarkan kepada umatnya makan dan minum sambil duduk dan melarang untuk berdiri. Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, “Nabi SAW sungguh melarang minum sambil berdiri.” (HR. Muslim no. 2024).

Beliau pun selalu memberi contoh adab makan dan minum sambil duduk ini dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada kalanya dalam kondisi tertentu beliau terlihat minum sambil berdiri. Misalnya, karena tempatnya sempit atau terlalu ramai dan membahayakan keselamatan diri apabila duduk.

Selama tempatnya memungkinkan untuk duduk dan tidak ada gangguan apa pun, sebaiknya kamu tetap makan dan minum sambil duduk, ya!

5. Makan dan minum dengan tangan kanan

Ilustrasi makan dengan tangan kanan (unsplash.com/pablomerchanm)

Barangkali, tuntunan makan dan minum dengan tangan kanan ini sudah kita dengar sejak kecil. Rasulullah SAW pun melakukannya dalam kehidupan sehari-hari selama beliau hidup.

Hal ini tertuang dalam sebuah riwayat, Umar bin Abi Salamah berkata, "Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah SAW, tanganku berseliweran di nampan saat makan. Maka, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ghulam, bacalah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu." (HR. Bukhari dalam kitab Al-Ath'imah [70])

Hadis lain yang menguatkan riwayat di atas berbunyi, “Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan apabila dia makan, makan dengan tangan kiri dan apabila minum, minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim).

Apabila dalam kondisi tertentu, misalnya tangan kanan sedang cedera atau bahkan mengalami penyakit yang tidak memungkinkan untuk menggunakannya, maka diperbolehkan makan dan minum dengan tangan kiri.

6. Makan dengan tiga jari dan menjilat jemari setelah makan

Ilustrasi makan dengan tangan (foodbeast.com)

Selain menggunakan tangan kanan, Rasulullah juga kerap terlihat makan dengan tiga jari beliau, yakni ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Adab ini tertuang dalam sebuah hadis yang berbunyi, “Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan menjilati tangannya setelah makan sebelum beliau bersihkan.” (HR. Muslim)

Rupanya, menjilati jemari setelah makan ini ada manfaatnya, lho. Selain menunjukkan sikap tawadhu dan sederhana, ruas-ruas jari itu mengeluarkan enzim yang membantu proses pencernaan makanan di dalam lambung, asalkan tangan sudah dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan untuk makan.

Baca Juga: Doa dan Tata Cara Minum Air Zamzam, Penawar bagi Penyakit

7. Tidak bernapas di dalam gelas minum

ilustrasi minum air (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat dahaga melanda, biasanya kita minum air menggunakan gelas dan meneguknya dengan tergesa-gesa, agar kesegarannya bisa langsung dirasakan tenggorokan. Sembari meneguk air, tak jarang kita sambil bernapas, sehingga embusan udara dari hidung mengenai air yang ada di dalam gelas.

Rupanya, Rasulullah SAW melarang bernapas di dalam wadah minum. Landasan larangan ini tertuang dalam riwayat dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu minum, maka janganlah dia bernapas di dalam wadah." (HR Bukhari).

Jika hendak bernapas, sebaiknya berhenti minum terlebih dahulu dan jauhkan dulu gelas dengan mulut. Kamu bisa bernapas tiga kali, kemudian melanjutkan minum sampai dahaga hilang dan air di gelas habis. Hal ini bertujuan supaya minuman yang akan kita minum tidak terkontaminasi dengan udara yang kita embuskan.

8. Tidak makan terlalu kenyang

ilustrasi hubungan kenyang dan serat (betterliving.co)

Selama hidupnya, Rasulullah SAW tidak pernah makan terlalu kenyang hingga mager (malas gerak). Jika merasa perut sudah akan kenyang, beliau langsung menghentikan makannya. 

Dari Al Miqdam bin Madikarib RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika memang harus melebihi itu, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya." (HR Ibnu Majah).

Perut yang terlalu kenyang menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, karena organ pencernaan belum tentu bisa mencerna makanan yang masuk terlalu banyak dan dikhawatirkan akan timbul banyak penyakit, dalam jangka pendek maupun panjang. Tak hanya itu, kamu juga jadi malas beraktivitas dan mengantuk.

9. Segera menyantap makanan yang sudah dihidangkan

Ilustrasi makan malam (pexels.com/fauxels)

Saat makanan sudah disajikan di atas meja, Rasulullah SAW biasanya langsung menyantapnya. Bahkan, dalam salah satu hadis, beliau bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari).

Bayangkan saja, apabila perutmu sudah sangat lapar dan makanan sudah tersaji di meja, kemudian mendahulukan salat, maka kamu tidak akan fokus beribadah. Kamu pasti memikirkan makanan tersebut sembari menahan suara-suara dari dalam perut. Jika demikian, kamu bisa makan terlebih dahulu, baru menunaikan salat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya