Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Japanese cheesecake menjadi salah satu kue yang populer, tidak hanya di Jepang saja tapi seluruh dunia. Teksturnya yang lembut dan kenyal dengan rasa manis dan keju yang light, aman untuk dimakan semua orang.
Kue ini diciptakan oleh seorang jurutama masak asal Jepang dengan menggabungkan dua jenis cheesecake ala Amerika Serikat dan Jerman. Ingin tahu lebih lanjut tentang fakta menarik dari lezatnya kue ini? Yuk, simak artikel berikut ini!
1. Cheesecake dengan tekstur lembut dan kenyal
ilustrasi Japanese cheesecake (freepik.com/mrsiraphol) Japanese cheesecake adalah sebuah cheesecake hasil kreasi dari chef asal Jepang, Tomoro Kazuno. Japanese cheesecake biasa disebut dengan Japanese cotton cake, soufflé cheesecake, atau jiggly cake.
Kue ini punya bentuk lingkaran dengan bahan yang hampir mirip dengan cheesecake pada umumnya. Namun, tekstur dari kue ini lebih lembut, kenyal, dan lebih fluffy daripada cheesecake pada umumnya.
Baca Juga: 5 Tips Membuat No-Bake Cheesecake Tanpa Cream Cheese, Gak Enek!
2. Terbuat dari empat bahan utama
ilustrasi orangs sedang membuat cheesecake (unsplash.com/Tanaphong Toochinda) Kue ini dibuat dari telur putih kocok yang kemudian dimasukkan ke dalam campuran kue seperti telur, susu, gula, dan krim keju. Selain itu, ada jenis lain dari cheesecake yang bisa ditemui di Jepang, yaitu rare cheesecake.
Rare cheesecake merupakan cheesecake klasik tanpa dipanggang dan tanpa telur. Bahan untuk membuatnya adalah krim keju yang dicampur dengan heavy cream atau yogurt lalu dipadatkan dengan agar-agar atau gelatin lalu disajikan dengan buah beri-berian.
3. Memadukan cheesecake dari dua cheesecake western-style
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi japanese cheesecake (Ji-yeon Yun) Japanese cheesecake dibuat oleh seorang chef Jepang bernama Tomotaro Kazuno. Melansir dari Taste Atlas dan 196 Flavors, cheesecake buatan Chef Tomotaro Kazuno ini terinspirasi dari cheesecake asal Jerman yaitu käsekuchen saat ia melakukan perjalanan ke Jerman pada tahun 1960.
Ketika Chef Kazuno kembali ke Jepang, dia mengombinasikan cheesecake ala American style dengan ala Jerman sehingga terbuatlah Japanese cheesecake yang kita kenal saat ini. Rasanya yang manis gurih dan teksturnya yang jiggly membuat kue ini cepat populer di Jepang. Pada tahun 1990-an, cheesecake buatannya dilabeli nama Uncle Tetsu's Cheesecake.
4. Perbedaan cheesecake American-style dan Japanese-style
ilustrasi Japanese cheesecake (pexels.com/Wendy Laplume) Terdapat perbedaan antara Japanese cheesecake dengan cheesecake yang bergaya Amerika. Japanese cheesecake tidak memiliki crust (kerak) dan lebih kenyal. Hal tersebut karena putih telur dikocok di awal sebelum dimasukkan ke dalam adonan kue. Hasilnya kue menjadi mengembang dan tidak terlalu padat.
Meski tidak terlalu padat, dengan takaran dan cara membuat yang sesuai, cheesecake tetap bisa kokoh dan tidak mudah hancur.
Baca Juga: 8 Tips Membuat Burnt Cheesecake yang Lembut dan Meleleh