TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Serba-serbi Nasi Kapau, Kuliner Lezat dari Sumatra Barat

Kuliner Nagari Kapau yang sudah ada sejak zaman Belanda 

ilustrasi penjual nasi kapau (commons.wikimedia.org/Erisonjkambari)

Sumatra Barat dikenal dengan aneka makanannya yang pedas, gurih, dan kaya rempah. Namun, selain masakan padang ada juga kuliner dari Sumatra Barat yang nikmat, yaitu nasi kapau.

Nasi kapau terdiri dari nasi dan aneka lauk pauk khas Sumatra Barat, terutama dari Desa Kapau, Kabupaten Agam. Cara penyajian nasi kapau ini terbilang unik, menarik, dan berbeda dari nasi padang yang biasa kita temukan. Ingin tahu lebih lanjut tentang nasi kapau? Berikut lima serba-serbi nasi kapau yang menarik untuk diketahui.

1. Nasi kapau berasal dari Desa Kapau, Kabupaten Agam

ilustrasi Jam Gadang di Bukittinggi (pixabay.com/ahmad syahrir)

Nasi kapau adalah makanan tradisional dari Sumatra Barat tepatnya dari Desa Kapau, Kabupaten Agam. Konon katanya, nasi kapau ini sudah ada sejak sejak zaman kolonial Belanda.

Nama nasi kapau diambil dari nama desa asalnya, karena menu lauk yang disajikan ada makanan khas sari Desa Kapau. Desa Kapau ini bisa berjarak 5 kilometer dari Kota Bukittinggi.

Baca Juga: 5 Lauk Paling Favorit saat Bersantap Nasi Kapau, Rasanya Khas Banget!

2. Bermula dari para wanita di Desa Agam yang menjual nasi dan lauk pauk khas Kapau

ilustrasi rendang (unsplash.com/Bawah Reserve)

Nasi kapau sudah diperkirakan ada sejak abad ke-19. Dahulu, para lelaki di Desa Kapau banyak yang merantau, konon katanya hal tersebut didasari, karena orang Belanda ingin mengeluarkan para laki-laki dari Desa Kapau untuk mengurangi pemberontakan.

Para perempuan yang ditinggal suaminya merantau pun akhirnya membuka usaha rumah makan. Mereka menjual nasi dan aneka lauk khas Minang. Namun, ada beberapa lauk yang khas dari Desa Kapau, seperti gulai kapau dan gulai tambusu.

3. Di Pasar Los Lambuang, nasi kapau menjadi primadona

ilustrasi lapau nasi kapau di Pasar Los Lambuang (commons.wikimedia.org/Dek Bobiarianto69)

Tak hanya dijajakan di Desa Kapau saja, dahulu nasi kapau juga dijajakan di Pasar Payakumbuh. Di pasar-pasar di Bukittinggi pun dari dulu hingga sekarang banyak pedagang nasi kapau.

Di Bukittinggi terdapat Pasar Los Lambuang yang menjadi surganya nasi kapau. Sebab, nasi kapau banyak dijajakan di sana. Walaupun banyak dikenal di berbagai wilayah, di Desa Kapau, penjual nasi kapau terbilang sedikit, lho.

4. Nasi kapau dijajakan di atas meja bertingkat

ilustrasi penjual nasi kapau (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Penyajian nasi kapau memiliki keunikan tersendiri yang tak berbeda dari zaman dulu hingga sekarang. Di rumah makan nasi kapau atau disebut lapau, makanan disajikan di baskom besar dan ditata rapi di atas meja bertingkat. Terdapat sendok sayur bertangkai panjang untuk menjangkau makanan yang ada di meja paling rendah.

Lapau juga memiliki ciri khas, di mana biasanya warung nasi kapau dinamai sesuai dengan peraciknya. Lalu, nama tersebut juga akan diawali dengan kata uni yang merujuk pada arti kakak perempuan. Di Los Lambuang, lapau biasanya berwarna biru, karena itu adalah warna kebanggaan masyarakat Bukittinggi.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau yang Sering Dikira Sama

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya