TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Makanan Khas Samarinda, Ada Makanan Berat sampai Dessert!

Kekayaan kuliner yang menggugah selera dari Kota Tepian

bubur pedas samarinda (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Berkunjung ke Samarinda, tak lengkap rasanya apabila belum mencicipi kulinernya yang lezat. Kota yang berjarak 113 km dari Ibu Kota Negara (IKN) ini punya berbagai makanan yang unik dan patut untuk dicoba. Keunikan kuliner Samarinda tentunya tidak lepas dari pengaruh beberapa kerajaan yang pernah berkuasa di masa lalu seperti Kerajaan Kutai dan Banjar.

Kalian ingin tahu kuliner menarik di kota berjuluk Kota Tepian ini? Yuk, simak ulasan makanan khas Samarinda berikut.

1. Kerupuk amplang, kudapan renyah dari ikan

kerupuk amplang (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Kerupuk amplang dari Samarinda adalah kerupuk dari ikan yang dapat dimakan sebagai kudapan atau dijadikan lauk. Kerupuk ini terbuat dari ikan yang dihaluskan kemudian dicampurkan dengan tepung sagu dan bumbu lainnya.

Ikan yang digunakan bermacam-macam, ada ikan belida, ikan tenggiri, ikan gabus, dan lainnya. Kerupuk ini cocok banget dibawa sebagai buah tangan jika berkunjung ke Samarinda.

2. Bubur pedas, bubur gurih yang tidak pedas

bubur pedas samarinda (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Bubur pedas adalah kuliner yang tersohor di Kalimantan. Walaupun namanya 'bubur pedas' tapi asilnya bubur ini tidak pedas. 'Pedas' dalam bubur ini adalah perumpamaan dari suku Melayu Sambas yang berarti beragam sayuran dan rempah dalan bubur itu.

Di Samarinda, bubur ini dibuat dari beras yang disangrai dengan kelapa parut kemudian ditumbuk, dan dimasak hingga menjadi bubur. Bubur pedas dihidangkan bersama dengan daun pakis, ubi merah, kangkung, kacang panjang, dan daun kesum. Daun kesum memberikan cita rasa dan aroma yang unik pada bubur pedas karena rasa asam dan aroma menyengatnya yang khas.

Agar lebih nikmat, bubur pedas juga disajikan bersama ikan teri goreng, kacang tanah goreng, kecap, dan jeruk sambal.

3. Pisang gapit, si manis primadona khas Samarinda

pisang gapit (commons.wikimedia.prg/Ezagren)

Pisang gapit adalah kudapan populer di Samarinda. Pisang gapit merupakann pisang yang dipanggang lalu diberi toping saus karamel manis yang memuaskan lidah. Pisang yang digunakan bisa pisang kepok, raja, atau pisang tanduk, yang tentunya sudah memberikan rasa manis.

Dinamakan 'gapit' karena pisang ini dijepit saat dipanggang. Dalam bahasa Banjar dan Kutai, 'gapit' punya arti 'jepit'. Wah, sweet tooth wajib mencicipi pisang gapit, nih!

4. Di Jawa Barat ada nasi liwet, di Samarinda ada nasi bekepor

ilustrasi nasi bekepor (vecteezy.com/Muhammad Fawaid)

Nasi bekepor adalah nasi yang dicampur dengan ikan asin, rempah-rempah, kemangi, minyak sayur, dan juga perasan jeruk nipis. Sepintas mirip dengan nasi liwet, tapi nasi bekepor tidak dimasak bersama dengan santan.

Konon katanya, nasi bekepor menjadi menu khas untuk Raja Kutai. Dalam bahasa Kutai 'bekepor' artinya 'berputar' atau 'bergeser'. Dinamakan demikian, karena kendil atau kuali yang digunakan untuk memasak nasi harus diputar agar nasi cepat matang.

Nasi bekepor biasanya disajikan dengan gangan asam kukar, gence ruang, daging bumi hangus, atau lainnya. Tambahan sambal raja khas Samarinda juga dapat meningkatkan kenikmatan nasi bekepor.

5. Lezatnya ayam cincane, ayam panggang dari Kota Tepian

ilustrasi ayam bakar (freepik.com/KamranAydinov)

Ayam cincane adalah makanan andalan khas Samarinda. Konon, dahulu ayam cincane disajikan sebagai hidangan untama untuk berbagai upacara adat dan juga hajatan.

Ayam bakar ini dibuat dari ayam kampung dan aneka rempah yang menggugah selera. Rempah yang digunakan antara lain bawang merah, cabai, jahe, daun salam, lengkuas dan lainnya. Ayam kampung diungkep bersama dengan bumbunya setelah itu dipanggang di atas arang. Rasanya yang kaya berpadu dengan sensasi smokey yang menggugah selera.

Ayam cincane biasanya disantap bersama dengan nasi putih dan sambal tomat. Maknyus!

Baca Juga: Cara ke IKN dari Bandara Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda

6. Gence ruan, ikan bakar yang lezat menggoda

ilustrasi gence ruan (vecteezy.com/kreasitekmedia)

Gence ruan adalah hidangan ikan bakar khas Samarinda. Hidangan ini dulu pernah menjadi santapan di Istana Kutai Kertanegara.

Gence ruan terdiri dari ikan haruan bakar yang ditambahlan sambal gence di atasnya. Alih-alih pedas, sambal ini lebih cenderung ke rasa asam manis. Sambel gence juga bukan tipikal sambal yang dihaluskan tetapi lebih bertekstur.

7. Sambal raja, sambal favorit Sang Raja

ilustrasi sambal raja (vecteezy.com/TomyArdiansyah)

Seperti namanya, sambal raja adalah hidangan favorit raja Kutai dahulu kala. Tak seperti sambal pada umumnya, sambal raja ini cukup meriah karena ada berbagai bahan lainnya, yaitu kacang panjang, terong, udang, ikan terong asam, dan telur rebus. Bahan-bahan tersebut kemudian disiram dengan sambal yang dibuat dari cabai, bawang putih, gula pasir, dan gula merah.

Sambal raja ini biasanya jadi hidangan pelengkap nasi bekepor, gence ruan, dan gangan asam khas Samarinda.

8. Gegicak, kudapan manis berbahan tepung ketan

gegicak (commons.wikimedia.org/Wadaihangit)

Gegicak adalah kudapan manis khas Samarinda yang terbuat dari tepung ketan. Tepung ketan ini dicampur dengan bahan lainnya kemudian dibentuk menjadi bentuk bulat yang cekung tengahnya lalu dikukus. Setelah dikukus, bagian tengah yang cekung diisi dengan campuran parutan kelapa dan gula merah atau bisa juga hanya gula merah cair saja.

9. Mirip seperti lontong, tapi pulut nasi punya cita rasa gurih berempah

pulut nasi (vecteezy.com/tanu4849)

Sekilas mirip dengan lontong atau arem-arem, tapi pulut nasi cukup berbeda dengan dua makanan tersebut. Pulut nasi dibuat dari beras, santan, garam, dan aneka rempah-rempah lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.

Makanan ini punya cita rasa yang gurih dan aroma yang menggugah selera. Biasanya, pulut nasi dihidangkan bersama dengan sayuran dan sambal.

Verified Writer

Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya