TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Menarik Gyro, Sandwich asal Yunani yang Mirip Kebab

Perpaduan daging smokey dan juicy yang menggugah selera

gyro (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Sekilas gyro terlihat seperti makanan khas Timur Tengah, seperti kebab atau shawarma. Padahal, makanan ini berasal dari Yunani, lho! 

Gyro terbuat dari roti pita panggang yang diisi dengan irisan daging yang berempah dan juicy serta sayuran dan saus khas Yunani yang bercita rasa asam dan gurih. Uniknya, cara memasak daging gyro ini sama dengan memasak daging kebab atau shawarma, yaitu dengan menggunakan panggangan vertikal.

Selain di Yunani, makanan cepat saji ini juga terkenal di Amerika Serikat meskipun terdapat perbedaan dalam penyajiannya. Nah, mau tahu serba-serbi menarik mengenai gyro? Yuk, simak artikel berikut!

1. Serupa tapi tak sama dengan kebab atau shawarma

gyro (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Gyro adalah sandwich khas Yunani yang terdiri dari roti pita dengan isian berupa daging, tomat, bawang bombai, french fries, mentimun, dengan saus khas bernama saus tzatziki (saus kombinasi mentimun dan yogurt). Makanan ini selain populer di Yunani, juga terkenal di Amerika Serikat, yang tentunya terdapat perbedaan di antara keduanya.

Di Yunani, daging gyro biasanya berasal dari daging ayam atau daging babi, sedangkan di Amerika Serikat, daging gyro berasal dari daging sapi.

Penggunaan french fries juga sedikit berbeda. Di Yunani, french fries dimasukkan ke dalam roti pita bersama komponen lain tetapi di Amerika Serikat, french fries dijadikan makanan pendamping. Di Amerika Serikat juga sering kali menggunakan selada untuk isian gyro.

2. Menggunakan perpaduan daging yang dipanggang secara vertikal

daging gyro (pexels.com/RDNE Stock project)

Sering melihat penjual kebab memanggang dagingnya dengan panggangan vertikal, kan? Cara masak daging gyro pun serupa dengan daging kebab atau shawarma. Daging gyro bisa berasa dari satu jenis daging atau campuran dari beberapa daging. Daging yang digunakan seperti daging sapi, daging domba, daging babi, atau daging ayam.

Daging tersebut digiling menjadi satu, dibumbui dengan remah roti dan rempah-rempah seperti garam, lada, rosmary, oregano, dan thyme kemudian dipanggang dengan panggangan vertikal, dan menciptakan daging yang smokey dan juicy. Setelah matang, daging gyro diiris dari panggangan kemudian dimasukkan ke dalam roti pita. 

Baca Juga: Resep Fruit Sando, Sandwich Buah ala Jepang yang Menyegarkan

3. Panggangan vertikal telah ada sejak zaman Kekaisaran Ottoman

gyro platter (pixabay.com/ RitaE)

Melansir dari Taste Atlas, gyro berasal dari kata Yunani 'gheereezo' yang berarti 'berputar' yang mengacu pada panggangan vertikal yang terus berputar tempat daging dimasak. Teknik memasak daging dengan panggangan vertikal ini diperkirakan telah ada dari zaman Kekaisaran Ottoman sekitar tahun 1830-an.

Pada masa itu, pangganan vertikal ini pertama kali digunakan untuk menghemat ruang di toko makanan dan pasar kecil. Hidangan yang dihasilkan dari daging ini adalah doner kebab. Meskipun isian doner kebab dan gyro berbeda, tetapi cara memasak daging pada keduanya mirip. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh doner kebab pada perkembangan gyro.

Namun, beberapa percaya bahwa gyro berasal dari zaman Alexander The Great, ketika tentaranya menusuk daging dengan pedang mereka dan memasaknya di atas api.

Verified Writer

Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya