TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Chou Doufu, Tahu Busuk dari China yang Banyak Penikmatnya

Tahu busuk dengan rasa khas yang gurih dan asin yang nagih!

ilustrasi chou doufu (vecteezy.com/Joyi Chang)

Tahu menjadi salah satu bahan makanan yang terkenal di dunia, khususnya di Asia. Ada berbagai macam tahu dan olahan tahu di berbagai negara. Di China dan Taiwan terdapat kudapan dari tahu yang terkenal, yaitu chou doufu atau dalam bahasa Indonesia adalah tahu busuk. Walaupun baunya terkesan tidak terlalu mengenakkan tetapi rasa chou doufu ini gurih, asin, dan lezat sehingga tak heran chou doufu ini banyak penikmatnya. Chou doufu menjadi makanan pinggir jalan yang banyak diburu, dengan baunya yang khas tersebut dari jarak beberapa meter saja sudah dapat teridentifikasi keberadaan penjual chou doufu.

Kalian yang belum pernah mendengar makanan tahu fermentasi ini, cari tahu lebih lanjut lewat artikel ini, yuk! Simak terus sampai habis, ya!

1. Makanan yang terkenal hingga istana Dinasti Qing

ilustrasi chou doufu (vecteezy.com/Nattaphon Ngamnithiporn)

Chou doufu atau stinky tofu atau tahu busuk adalah salah satu makanan street food yang terkenal di Hongkong, Taiwan, dan China. Jajanan ini sudah populer sejak ribuan tahun lalu. Terdapat perdebatan tentang asal-usul dari chou doufu. Melansir dari BBC, terciptanya chou doufu ini akibat ketidaksengajaan seorang penjual tahu yang tahunya masih belum terjual.

Penjual tahu tersebut menyadari bahwa persediaan tahu dan susu miliknya telah berubah warna jadi hijau dan mulai terfermentasi. Bau tahu fermentasi tersebut tidak sedap tetapi penjual tahu tersebut memutuskan untuk mencoba tahu tersebut. Tak disangka rasa dari tahu tersebut enak sehingga penjual tahu mencoba menjual tahu busuk itu. Chou doufu ini terdengar sampai istana dan akhirnya, permaisuri Tiongkok, Cixi dari Dinasti Qing terkesan dan memasukkan tahu tersebut ke dalam masakan yang disajikan di istana.

2. Cerita lain menyebutkan, chou doufu tidak sengaja dibuat oleh cendekiawan

ilustrasi chou doufu (pixabay.com/sgltw2017)

Terdapat cerita lain terkait asal-usul chou doufu. Chou doufu lahir karena seorang cendekiawan pada Dinasti Qing bernama Wang Zhihe gagal dalam ujian kekaisaran di Beijing dan harus menjual tahu untuk biaya perjalanan pulang ke rumah. Mengetahui tahu dagangannya rusak, Wang Zhihe pun mengasinkan tahunya untuk konsumsi pribadi.

Setelah diasinkan berbulan-bulan, Wang Zhihe menyadari bahwa rasa tahu tersebut enak. Singkat cerita, tahu busuknya itu memikat lidah Permaisuri Cixi dan menjadi makanan yang dikonsumsi di istana. Lebih lanjut, melansir dari Tasting Table, chou doufu masuk ke Taiwan setelah meletusnya Chinese Civil War dan membuat chou doufu ini menjadi makanan yang populer di Taiwan.

3. Proses fermentasi membentuk aroma dan rasa yang khas

ilustrasi chou doufu (pixabay.com/Yung-pin Pao)

Chou doufu dibuat dengan merendam tahun dalam air garam yang sudah difermentasi selama beberapa jam hingga beberapa hari. Air garam yang telah difermentasi tersebut menyebabkan terjadinya fermentasi pada tahu sehingga memberikan rasa yang unik. Air garam yang digunakan ini biasanya dicampurkan dengan tempe, jamur shiitake, bayam, rebung, chinese herbal dan lain-lain lalu difermentasi secara alami selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Setelah tahu cukup terendam dalam air garam tersebut, penjual tahu dapat menyajikan chou doufu dengan berbagai cara seperti dipanggang, direbus, digoreng, ataupun dikukus. Chou doufu disajikan dengan tambahan bawang putih, kecap, atau saus sambal.

4. Punya rasa yang asin dan sedikit pahit

ilustrasi chou doufu (pixabay.com/ Peter Chou)

Di Taiwan, chou doufu biasanya digoreng garing kemudian ketika disajikan, tahu dilubangi tengahnya dan disiram dengan berbagai toping. Toping yang digunakan berupa campuran cuka, minyak wijen, timun, acar kubis, dan bawang putih cincang. Melansir dari Atlas Obscura, penikmat chou doufu menggambarkan rasa chou doufu dengan rasa yang ringan, dengan sedikit rasa asin atau pahit akibat proses fermentasi.

Verified Writer

Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya