TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Harga Spiku Mahal? Ternyata Ini Alasannya! 

Salah satunya karena terbuat dari bahan premium 

spiku atau lapis surabaya (YouTube.com/Dapur Ajiib Samarinda)

Spiku, atau dalam bahasa Belanda disebut spekkoek, adalah kue tradisional Indonesia dengan sejarah yang panjang. Sering dikenal dengan nama lapis surabaya, kue ini awalnya diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia pada abad ke-19.

Proses pembuatan spiku membutuhkan keterampilan khusus dan kesabaran, karena melibatkan lapisan-lapisan tipis yang dipanggang secara bergantian. Teksturnya yang empuk dan padat serta aroma rempahnya yang khas membuat spiku disukai.

Sayangnya, harga spiku sering membuat kita terkejut, karena cukup mahal daripada kue-kue lainnya di pasaran. Lantas, kenapa harga spiku mahal, ya? Ternyata, beberapa alasan ini jawabannya!

Baca Juga: 5 Tips Membuat Kue Spiku Kenari, Bolu Jadul Fenomenal!

1. Spiku terbuat dari bahan berkualitas

ilustrasi mentega berkualitas (pexels.com/Markus Spiske)

Bahan berkualitas membuat harga spiku terbilang menguras kantong. Spiku butuh bahan-bahan premium, seperti kuning telur yang jumlahnya banyak dan jenisnya khusus. Biasanya, kue ini memerlukan kuning telur oranye yang mengandung omega-3. Bisa dibilang, harga telur ini lebih mahal dibandingkan telur biasa, lho.

Gak kalah penting dan terbilang mahal adalah mentega. Spiku menggunakan mentega yang harganya gak murah. Sebagai contoh, mentega Wijsman harganya bisa mencapai Rp340 ribu per kilogram. Jadi, bisa dibayangkan kalau satu loyang spiku saja membutuhkan banyak bahan-bahan yang mahal.

2. Proses pembuatan yang terbilang rumit

ilustrasi seseorang membuat kue (pexels.com/Klaus Nielsen)

Pernah kepikiran gak, kenapa harga spiku itu bisa mahal banget? Nah, selain bahannya yang premium, proses pembuatannya juga terbilang rumit. Yap, kue satu ini membutuhkan ketelatenan dan keterampilan khusus, lho. 

Ketika mengocok telur dan gula pasir, adonan ini harus benar-benar mengembang. Tentu saja ini memerlukan ketelatenan tinggi. Belum lagi saat proses pemanggangan, adonan harus dipanggang dengan api kecil dan wajib diawasi supaya gak gosong.

Selain itu, proses menata kue agar teksturnya pas juga cukup rumit. Jangan sampai lapisan spiku jadi berantakan. Butuh keterampilan khusus dan kesabaran yang ekstra, nih!

3. Hasil yang empuk dan berserat

ilustrasi kue spiku (youtube.com/cooking with juwita)

Tekstur spiku sangat khas, yakni empuk dan berserat. Untuk memperoleh tekstur seperti itu, tentu saja membutuhkan bahan berkualitas tinggi dan proses pembuatan yang benar-benar teliti. Belum lagi, tak sedikit kue yang ditambahkan beberapa topping yang terbilang mahal, seperti almon dan kismis.

Beberapa merek spiku sudah mempunyai reputasi baik dalam hal kualitas dan rasa. Nah, reputasi ini membuat merek tersebut memberikan harga lebih tinggi untuk produk mereka. Sebab, mereka sudah dikenal memiliki kualitas yang tinggi, pasti banyak yang mau beli meski harganya agak mahal. Setuju?

Baca Juga: Kenapa Harga Kue Lapis Legit Mahal? Ini Alasannya!

4. Tekstur dan rasa

ilustrasi spiku atau lapis Surabaya (youtube.com/Dapur Ajiib Samarinda)

Spiku teksturnya lembut banget. Tiap lapisannya bener-bener pas di mulut, gak keras dan gak terlalu lembek. Rasanya juga beda dari kue-kue lain, lho. Rasa spiku sangat rempah, seperti kayu manis yang bercampur dengan manisnya kue.

Nah, gabungan tekstur dan rasa yang khas kayak gitu susah banget buat didapetin di kue lain. Karena tekstur dan rasanya yang spesial itu, harga spiku jadi lebih tinggi. Proses penataannya juga gak gampang, lho. Harus hati-hati dalam melipat adonan supaya tiap lapisannya terlihat sempurna.

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya