TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memilih Tempe dan Tahu Tanpa Formalin

Sepele, tapi tak semua orang paham

ilustrasi tahu putih (vecteezy.com/ast007392369)

Intinya Sih...

  • Tempe dan tahu sering dijual dengan kandungan formalin oleh penjual tak bertanggung jawab.
  • Memilih tempe dan tahu tanpa formalin mendukung keberlanjutan lingkungan dan menjaga kesehatan diri.
  • Tips memilih tempe dan tahu tanpa formalin meliputi tekstur, warna, aroma, serta sumber pembelian.

Tempe dan tahu merupakan dua bahan dasar makanan yang sangat populer di Indonesia. Keduanya berasal dari kacang kedelai yang telah melewati proses fermentasi (tempe) dan penggumpalan (tahu). Aneka hidangan yang lezat dan bergizi menjadi olahan kuliner favorit dari kedua bahan ini. 

Namun, ternyata kedua bahan ini seringkali dijual dengan kandungan formalin oleh para penjual yang tak bertanggung jawab. Jadi, kamu harus ekstra berhati-hati saat memilih tempe dan tahu di minimarket maupun pasar tradisional.

Memilih tempe dan tahu tanpa formalin adalah langkah kecil yang  berarti untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan penggunaan bahan-bahan lokal mengurangi dampak negatif terhadap alam.

Selain itu, kamu juga turut menjaga kesehatan diri, agar terhindar dari kandungan formalin yang berbahaya bagi tubuh. Berikut beberapa tips memilih tempe dan tahu tanpa fomralin yang perlu kamu pahami, agar tidak tertipu.

1. Cek teksturnya

ilustrasi tempe (vecteezy.com/p.sanyoto968635)

Tempe yang tidak berformalin memiliki tekstur yang padat dan kenyal saat ditekan. Jika teksturnya terlalu lembek atau terlalu keras, sebaiknya hindari karena ada indikasi tempe mengandung formalin.

Sedangkan, tahu tanpa kandungan formalin teksturnya lembut dan mudah hancur saat dipencet menggunakan jari. Jika teksturnya terlalu kenyal atau seperti karet, kemungkinan besar tahu telah diberi formalin.

2. Perhatikan warnanya

ilustrasi tahu putih (pixabay.com/waichi2021)

Tempe yang berkualitas baik biasanya berwarna putih bersih atau sedikit kecoklatan yang didapatkan dari proses fermentasi. Hindari tempe yang terlalu putih atau berwarna cerah tidak natural.

Hal ini dikarenakan tempe tersebut sudah diberikan pewarna buatan yang membuat warnanya mencolok. Sedangkana, tahu yang tak berformalin warnanya putih kekuningan. Sebaliknya, jangan beli tahu yang terlalu putih atau pucat, karena ada kemungkinan mengandung formalin.

3. Cium aromanya

ilustrasi tempe (pixabay.com/Bintang_Galaxy)

Tempe yang segar beraroma khas fermentasi yang sedikit asam. Aroma tahu yang fresh berupa khas kacang kedelai. Jika baunya terlalu menyengat atau seperti obat, sebaiknya dihindari karena mengandung pengawet.

4. Perhatikan seluruh permukaannya dengan saksama

ilustrasi tahu putih (wikimedia.org/Ocdp)

Permukaan tempe yang berkualitas baik umumnya tertutup jamur berwarna putih. Jangan pilih tempe yang licin atau terdapat noda hitam. Selanjutnya, pilihlah tahu yang permukaannya mulus. Hindari tahu yang kasar atau berpori-pori, karena tandanya kualitasnya sudah menurun.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya