TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Perbedaan Klepon Jawa dan Klepon Bali, dari Bentuk hingga Rasanya

Konon, klepon Jawa lebih bulat daripada klepon Bali

Potret klepon berbalut parutan kelapa segar (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)

Klepon merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia sekaligus jajanan pasar yang mudah ditemukan hingga saat ini. Umumnya, klepon berwarna hijau yang dibalur parutan kelapa segar. Di dalamnya terdapat isian berupa gula merah yang lumer.

Selama ini kita hanya seringkali menjumpai klepon di Jawa. Selain di Jawa, sebenarnya kita juga menjumpai klepon di Bali. Masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri.

Kamu pasti penasaran apa perbedaan klepon Jawa dan klepon Bali, kan? Berikut perbedaan keduanya yang wajib kamu tahu.

1. Bentuk klepon

Ilustrasi klepon (pexels.com/Meggy Kadam Aryanto)

Perbedaan pertama antara klepon Jawa dan klepon Bali adalah bentuknya. Klepon Jawa berbentuk bulat seperti bola, sedangkan klepon Bali cenderung lonjong. Bahkan, ada yang bentuknya agak pipih dan lonjong di bagian atasnya.

Perbedaan bentuk ini terjadi karena beberapa teknik memasaknya juga berbeda. Pada klepon Jawa, gula dimasukkan ke adonan klepon, kemudian digulung menggunakan tangan, sehingga bentuknya bulat. 

Sementara itu, adonan klepon di Bali biasanya dibentuk seperti wadah atau gelas mini terlebih dahulu, baru diberi isian berupa gula merah. Selanjutnya, bagian atasnya ditutup, sehingga bentuknya jadi agak lonjong.

2. Tekstur gula untuk isian

ilustrasi gula merah untuk bahan membuat kue mangkok (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)

Meski sama-sama lumer di lidah, ternyata teksur gula yang digunakan sebelum dimasukkan ke dalam adonan berbeda, lho. Pada klepon Jawa, gula merah atau gula arennya disisir halus terlebih dahulu. Kemudian, ditata di dalam adonan tepung dan dibulatkan. Gula ini menjadi lumer, karena proses perebusan klepon.

Sementara itu, gula merah pada klepon Bali teksturnya cair atau sudah dicairkan terlebih dahulu. Hal inilah yang menyebabkan adonan klepon harus dibentuk seperti gelas mini, kemudian gula cairnya dimasukkan dari atas. Proses "pembungkusannya" harus tepat dan hati-hati, agar tidak bocor saat direbus.

Baca Juga: 5 Ciri Khas Klepon yang Bikin Orang Ketagihan

3. Rasa klepon dan tekstur saat dimakan

Ilustrasi klepon (vecteezy.com/farzand01)

Dari segi rasa dan tingkat kemanisan, klepon Jawa cenderung lebih manis daripada klepon Bali. Hal ini dikarenakan klepon Jawa terbuat dari gula aren atau gula jawa. Sementara itu, klepon Bali terbuat dari gula merah asli Bali yang memadukan rasa manis dan gurih sekaligus.

Saat dimakan atau dikunyah, gula pada klepon Bali akan lebih mudah muncrat, karena sejak awal teksturnya memang cair. Jadi, disarankan langsung melahap satu butir klepon, baik klepon Jawa atau klepon Bali, agar gulanya lumer di dalam mulut. Jika digigit, gula tersebut bisa tumpah dan mengotori tangan atau bahkan baju.

Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan klepon Jawa dan klepon Bali, mulai dari bentuk, isian, dan rasanya. Keduanya sama-sama enak dan cocok disantap sebagai teman ngeteh atau ngopi. 

Baca Juga: 4 Cara Menyimpan Klepon, biar Gak Cepat Basi dan Tetap Enak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya