TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Pizza Amerika dan Pizza Italia, Cara Masaknya Beda!

Meski sama-sama pizza ternyata keduanya ada banyak perbedaan

ilustrasi pizza (vecteezy.com/denisgrishyn682312)

Hampir semua orang di dunia ini sulit menolak kelezatan pizza. Namun, sepertinya masih banyak yang mungkin tidak menyadari perbedaan besar antara pizza yang berasal dari Amerika dan Italia. Kedua jenis pizza ini memiliki ciri khas yang membuatnya unik dan berbeda satu sama lain.

Pizza Amerika dan pizza Italia tidak hanya berbeda dalam penampilan, tetapi juga dari segi rasa dan tekstur. Jika pernah mencoba kedua jenis pizza ini, pasti kamu merasakan perbedaannya. Ketahui lebih dalam perbedaan pizza Amerika dan pizza Italia ini, yuk!

Baca Juga: 5 Tips Membuat Pizza yang Lezat dan Lembut, Bikin Ngiler!

1. Ukuran dan ketebalan

ilustrasi pizza Amerika (vecteezy.com/naris.ohm.art7705)

Pizza Amerika ukurannya besar dan identik dengan ketebalannya. Kerak pizza biasanya tebal dan empuk, karena sering kali diisi berbagai macam isian. Kerak tebal ini membuat pizza Amerika terasa lebih berat dan mengenyangkan.

Sementara itu, pizza Italia cenderung memiliki crust yang tipis dan renyah. Kerak tipis pada pizza Italia memberikan sensasi garing di luar, tetapi lembut saat digigit. Perbedaan ini sangat jelas ketika kamu menggigit pizza dari kedua jenis ini.

Selain itu, pizza Amerika sering kali dibuat dalam ukuran yang sangat besar, terutama jenis deep dish pizza yang dapat mencapai diameter lebih dari 18 inci. Sebaliknya, pizza Italia cenderung lebih kecil, dengan ukuran sekitar 12 inci atau kurang. Ukuran lebih kecil ini membuat pizza Italia lebih mudah dimakan dalam satu kali makan tanpa dipotong.

2. Topping dan keju

ilustrasi pizza (vecteezy.com/bamner)

Topping yang digunakan pada pizza Amerika biasanya melimpah. Kamu bisa menemukan berbagai macam topping, mulai dari pepperoni, sosis, daging sapi, hingga berbagai jenis sayuran dan keju. Keju yang digunakan pada pizza Amerika sering kali tebal dan meleleh di seluruh permukaan pizza, memberikan rasa gurih yang kuat.

Di sisi lain, pizza Italia lebih sederhana dalam hal topping. Biasanya hanya ada satu atau dua jenis topping yang digunakan, dan keju yang dipakai juga lebih bervariasi, seperti mozzarella segar atau parmigiano-reggiano.

Meskipun sederhana, topping pada pizza Italia lebih menonjolkan kualitas bahan yang digunakan. Topping yang digunakan pada pizza Italia sering kali terdiri dari bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, seperti tomat segar, basil, dan minyak zaitun. Perpaduan topping sederhana ini membuat setiap bahan terasa lebih menonjol dan harmonis.

3. Saus tomat

ilustrasi saus tomat pada pizza (vecteezy.com/omar_dc)

Saus tomat pada pizza Amerika biasanya lebih kental dan manis. Saus ini sering kali dimasak terlebih dahulu dengan berbagai bumbu, seperti bawang putih, oregano, dan gula, sehingga menghasilkan rasa yang kaya dan kompleks. Saus kental ini memberikan lapisan rasa tambahan yang sangat kuat pada pizza Amerika.

Di sisi lain, pizza Italia menggunakan saus tomat yang lebih sederhana dan segar. Saus tomat pada pizza Italia biasanya dibuat dari tomat segar yang dihancurkan tanpa banyak tambahan bumbu apalagi menggunakan saus botolan instan, semua dibuat secara fresh.

Beberapa pizza Italia bahkan hanya menggunakan irisan tomat segar sebagai sausnya. Kesederhanaan ini bertujuan untuk menonjolkan rasa alami dari tomat itu sendiri, memberikan sensasi yang lebih segar dan ringan saat disantap.

Baca Juga: Resep Pizza Italia Autentik, Kamu Bisa Coba! 

4. Cara memasak

ilustrasi cara memasak pizza (pixabay.com/px_steven_be)

Metode memasak pizza juga berbeda antara Amerika dan Italia. Pizza Amerika biasanya dimasak dalam oven konvensional pada suhu yang lebih rendah, sekitar 200—250 derajat Celsius, selama 15—20 menit. Waktu memasak yang lebih lama ini membuat kerak pizza menjadi empuk dan toppingnya matang dengan sempurna. Oven yang digunakan juga sering kali berbahan dasar logam, yang menghasilkan pizza dengan tekstur yang berbeda.

Sebaliknya, pizza Italia dimasak dalam oven berbahan batu atau kayu pada suhu yang sangat tinggi, bisa mencapai 400—500 derajat Celsius. Proses memasak yang cepat, hanya sekitar 2—3 menit, membuat kerak pizza sangat renyah di luar, tapi tetap lembut di dalam.

Oven kayu tersebut juga memberikan aroma khas yang tidak bisa didapatkan dari oven konvensional. Teknik memasak yang cepat dan suhu tinggi ini adalah salah satu kunci untuk mendapatkan pizza Italia yang otentik.

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya