TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan dengan Aroma Paling Tak Sedap di Dunia, Berani Coba?

Semuanya makanan fermentasi

natto yang merupakan makanan hasil fermentasi kedelai (commons.wikimedia.org/Carstor)

Aroma masakan merupakan salah satu indikator penting bagi kita untuk menentukan apakah makanan tersebut nikmat atau aman untuk dikonsumsi. Biasanya, kita hanya akan memakan makanan yang menghasilkan aroma nikmat karena dari bisa membangkitkan selera makan. Hanya saja, uniknya berbagai budaya yang ada di dunia membuat makanan khas dari negara tertentu justru punya aroma yang kurang sedap, lho.

Alasan beberapa negara memiliki makanan dengan aroma yang tak sedap dan menyengat itu bisa beragam. Misalnya saja untuk mengawetkan makanan, demi menghasilkan tekstur tertentu, hingga untuk menciptakan rasa yang unik. Meskipun menghasilkan aroma yang tak sedap, beberapa makanan ini tetap digandrungi oleh banyak orang. Kira-kira makanan apa saja, ya? Yuk, simak daftar lengkapnya di bawah ini!

1. Surströmming

Satu kaleng surströmming yang berbahan dasar ikan herring dengan aroma busuk yang sangat kuat. (commons.wikimedia.org/Wrote)

Di Swedia memang ada banyak olahan berbahan dasar ikan yang menarik untuk dicoba. Akan tetapi, dari seluruh makanan khas Swedia yang berbahan dasar ikan, surströmming mungkin jadi salah satu yang paling menarik. Pasalnya olahan ikan herring yang dikemas dalam kaleng ini dinobatkan sebagai makanan dengan aroma paling tak sedap sedunia.

Dilansir Delish, ikan herring yang digunakan untuk surströmming akan difermentasi selama kurang lebih 6 bulan sebelum dikemas ke dalam kaleng. makanan yang satu ini punya aroma busuk yang tajam dari bangkai ikan hasil fermentasi. Parahnya lagi, aroma ini bisa menyebar dengan cepat ke seluruh ruangan. Oleh sebab itu, direkomendasikan untuk membuka kaleng surströmming di luar ruangan agar bau busuk dari olahan ini tak tertinggal di dalam ruangan.

Baca Juga: 10 Makanan Khas Korea yang Cocok untuk Diet, Enak dan Rendah Kalori

2. Natto

natto yang merupakan makanan hasil fermentasi kedelai (commons.wikimedia.org/Carstor)

Selain nikmat, kuliner di Jepang juga terkenal karena penyajiannya yang unik-unik. Mulai dari bahan mentah yang langsung dimakan hingga proses masak yang bisa memakan waktu seharian penuh. Sedangkan untuk makanan dengan aroma kurang sedap dari Jepang, natto jelas jadi salah satu yang paling tersohor.

Condé Nast Traveler melansir bahwa natto merupakan olahan yang berasal dari fermentasi kacang kedelai. Hasil dari fermentasi ini menghasilkan tekstur kacang kedelai yang lengket dan aroma menyengat seperti kaus kaki bekas keringat. Meski punya aroma menyengat yang kurang sedap, natto tetap disukai banyak kalangan. Umumnya makanan ini jadi teman untuk olahan khas Jepang lain, semisal nasi, sup miso, sushi, hingga mi.

3. Chòu dòufu (tahu busuk)

potret tahu busuk dengan berbagai macam warna (commons.wikimedia.org/Rick888chen)

Di antara olahan berbahan dasar kedelai, tahu jadi salah satu olahan paling populer di China. Ada begitu banyak olahan berbahan dasar tahu di Negeri Tirai Bambu yang semuanya punya ciri khas masing-masing. Chòu dòufu atau tahu busuk juga jadi salah satu olahan tahu unik karena punya rasa dan aroma yang pasti akan membekas di lidah orang-orang yang pernah mencobanya.

Dilansir Bumrungrad International Hospital, tahu busuk dibuat dengan mencampurkan tahu biasa dengan air yang terbuat dari susu, daging atau ikan, dan sayuran. Campuran itu kemudian direndam dan dibiarkan selama beberapa bulan hingga menghasilkan aroma busuk seperti tumpukan sampah. Hebatnya, meski beraroma kurang sedap, tahu busuk punya sejumlah manfaat seperti rendah kalori, kaya mineral, dan mengandung bakteri probiotik yang baik untuk pencernaan.

4. Pla ra

potret pla ra atau saus ikan yang tercipta dari proses fermentasi ikan utuh (commons.wikimedia.org/Lord Mountbatten)

Negara tetangga kita, Thailand, juga punya olahan dengan aroma yang tidak sedap. Namanya adalah pla ra, olahan saus ikan khas yang berasal dari bagian timur laut Thailand. Fungsi olahan yang satu ini mirip seperti natto karena pla ra akan diolah lagi untuk melengkapi makanan khas Thailand yang lain.

Dikutip dari Bumrungrad International Hospital, pla ra dibuat dari ikan-ikan kecil utuh yang difermentasi dalam wadah bersama dengan garam selama beberapa bulan. Fermentasi dari ikan-ikan kecil tersebut akan menghasilkan cairan berwarna cokelat cerah dengan aroma yang sangat menyengat. Pla ra mengandung banyak vitamin dan mineral karena olahan ini berasal dari ikan utuh. 

Baca Juga: 10 Tips Unik Menyimpan Makanan, Efektif Bikin Makanan Awet Lho!

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya