TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Makanan Enak Pantang Dihidangkan saat Imlek, Dianggap Pembawa Sial!

Dipercaya ada makna buruk yang tersirat

ilustrasi makan saat Imlek (pexels.com/id-id/angela-roma)

Perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa selalu disambut dengan meriah. Sering disebut Imlek, perayaan ini didominasi dengan berbagai macam pernak-pernik dan ornamen berwarna merah. Tidak ketinggalan, ada juga hidangan lezat yang akan disantap bersama keluarga besar.

Namun, di balik persiapan hidangan yang akan disantap ada makanan yang pantang disajikan. Mereka menganggap jika makanan tersebut akan pembawa sial. Berikut ini tujuh makanan enak pantang dihidangkan saat Imlek. Apa saja? Yuk, disimak

1. Bubur ayam dan daging

bubur ayam (instagram.com/sedik_55)

Saat Imlek pantang menyantap bubur untuk sarapan walau bubur adalah hidangan populer masyarakat Tionghoa. Pasalnya sarapan bubur merupakan kebiasaan orang tidak mampu. Meniru kebiasaan tersebut waktu Imlek dipercaya bisa mendatangkan nasib sial di tahun yang baru.

Selain itu makan daging juga dihindari karena masyarakat Tionghoa menganggap daging adalah makanan para dewa. Maka mereka tidak makan daging ketika Imlek untuk menghormati dewanya.

2. Hidangan lobster dan kepiting

ilustrasi hidangan lobster (pixabay.com/id/users/sintec)

Apakah kamu suka makan hidangan lobster dan kepiting? Nah, saat Imlek jangan berharap kamu menemui hidangan ini. Mengapa? Sebab kedua binatang ini jika berjalan selalu mundur sehingga akan mempengaruhi kehidupan dan keberuntungan yang menyantapnya.

Menurut kepercayaan masyarakat orang Tionghok jika menyantap kedua hidangan tersebut akan mempengaruhi kehidupannya di tahun baru kelak. Di antaranya kemunduran dalam bisnis, pekerjaan, rumah tangga orang tersebut.

Baca Juga: 5 Makanan Khas Perayaan Tahun Baru Imlek, Membawa Keberuntungan

3. Hidangan sayap unggas

ilustrasi hidangan sayap ayam (pixabay.com/id/users/ritae)

Menyajikan hidangan hanya sayap ayam atau bebek saja tanpa menyertakan bagian badan lain sangat tabu ketika Imlek. Sayap berfungsi untuk terbang diyakini jika menyantap hidangan dari bagian ini akan membawa terbang keberuntungan atau hokimu di tahun yang baru.

Tapi jangan khawatir bagi kamu penggemar hidangan sayap karena hal ini hanya berlaku saat Imlek saja, kok! Masih ada hidangan lain yang sama lezatnya.

4. Roti dengan tekstur berlubang

ilustrasi roti tekstur berlubang (pixabay.com/id/users/couleur

Menyajikan roti sangat dihindari saat Imlek. Terutama roti yang bertekstur berlubang. Karena masyarakat Tionghoa mempunyai kepercayaan jika orang menyantap roti jenis ini saat Imlek akan membawa kematian. Aduh jadi serem, ya. 

Maka sebagai penggantinya roti dengan tekstur berlubang ini dengan kue mangkok atau fa gao dalam bahasa Mandarin. Kue mangkok berlambang keberuntungan yang akan dicapai pada tahun baru kelak.

5. Hidangan ikan yang dipotong

ilustrasi hidangan ikan (pixabay.com/id/users/wow_pho)

Dari sekian banyak hidangan Imlek yang tersaji, ikan wajib ada. Bagi Masyarakat Tionghoa ikan simbol dari kemakmuran, kebaikan, dan keberuntungan sepanjang tahun. Tidak salah jika dalam bahasa Mandarin ikan diucapkan ‘yu’ yang bermakna surplus atau berlimpah.

Oleh sebab itu dalam penyajian hidangan ikan tidak boleh di potong atau harus utuh. Demikian juga ketika menikmati hanya diambil dagingnya saja dan jangan sampai ada tulang ikan yang patah.

6. Hidangan dari tahu putih

ilustrasi tahu putih (pixabay.com/id/users/621hjmit)

Tahu sering dipakai dalam masakan chinese food. Namun, tidak untuk hidangan saat Imlek. Mereka menghindari bahan olahan yang berwarna putih seperti tahu, lobak, telur, dan keju putih karena dalam tradisi China putih melambangkan selalu mengalami sial atau tidak beruntung. Selain itu warna putih ini dikaitkan dengan kematian.

Baca Juga: 12 Kue Imlek di Indonesia, Lapis Legit Gak Boleh Absen!

Verified Writer

A Nitha Nahfiah

ibu rumah tangga, dengan tiga putri, sarjana teknik sipil, berkarya dan memberi manfaat untuk banyak orang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya