[CERPEN] Perjalanan Mencari Bunga Sakura

Kenangan tak terlupakan di negeri sakura

Intinya Sih...

  • Amy dan Ken memiliki impian melihat bunga sakura di Jepang, meski terbatas finansial.
  • Mereka mendapat kesempatan pergi ke Jepang bersama sepupu Ken, namun mengalami hambatan di perjalanan.
  • Dengan keberanian dan pertolongan kepada wanita Jepang yang kehilangan koper, mereka akhirnya berhasil melihat bunga sakura di Kyoto.

Di bawah langit biru yang cerah, Amy dan Ken sedang duduk di taman kota, dikelilingi oleh pepohonan yang mulai bersemi. Mereka adalah sepasang sahabat sejak kecil yang memiliki impian besar untuk pergi ke Jepang dan melihat bunga sakura yang indah. Namun, dengan keterbatasan finansial dan kewajiban keluarga, perjalanan itu selalu terasa seperti mimpi yang jauh dari jangkauan. Tapi, suatu hari, mereka mendapat kabar yang mengubah segalanya.

"Ken, dengar kabar terbaru dari sepupumu?" tanya Amy sambil menyambar permen karet dari tasnya.

Ken mengangguk, "Ya, dia memberitahu saya bahwa dia akan ke Jepang bulan depan untuk pekerjaan."

"Wow, benarkah? Itu luar biasa!" seru Amy, matanya berbinar-binar. "Ken, apa kita harus memanfaatkan kesempatan ini? Bagaimana kalau kita memintanya membawa kita bersamanya?"

Ken memandang Amy dengan mata terbelalak, "Kamu serius, Amy?"

Amy mengangguk, "Benar-benar serius! Inilah kesempatan kita untuk mewujudkan impian kita melihat bunga sakura. Kita tidak boleh melewatkannya."

Setelah pertimbangan yang panjang, Ken akhirnya setuju dengan ide gila Amy. Mereka pun bersemangat merencanakan perjalanan mereka ke Jepang. Namun, seperti yang diharapkan, tidak semuanya berjalan lancar.

"Maafkan kami, apakah kami bisa membantu Anda?" tanya Amy kepada seorang wanita Jepang yang sedang menggumamkan sesuatu dengan panik di stasiun kereta.

Wanita itu menoleh ke arah mereka dengan ekspresi putus asa, "Saya kehilangan koper saya di kereta tadi. Saya tidak tahu harus bagaimana. Semua barang berharga saya ada di dalamnya."

Amy dan Ken saling bertatapan, lalu Ken menawarkan bantuan mereka kepada wanita tersebut. Mereka berdua membantu mencari koper itu di seluruh stasiun dan akhirnya berhasil menemukannya. Wanita itu sangat bersyukur dan tidak bisa berhenti mengucapkan terima kasih.

"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa mengembalikan kebaikan Anda," kata wanita itu dengan tulus, "Tapi, jika Anda pergi ke Kyoto, saya memiliki sebuah rekomendasi tempat yang sangat indah untuk melihat bunga sakura."

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Amy dan Ken tersenyum satu sama lain. Mungkin inilah pertanda baik untuk perjalanan mereka.

Sesampainya di Kyoto, Amy dan Ken merasa terpesona oleh keindahan kota itu. Mereka mengunjungi kuil-kuil kuno, menikmati masakan Jepang yang lezat, dan tentu saja, menantikan momen spesial ketika mereka akhirnya akan melihat bunga sakura.

"Ken, lihatlah! Itu bunga sakura!" seru Amy dengan antusias ketika mereka sedang berjalan-jalan di taman kota.

Ken melirik ke arah yang ditunjuk oleh Amy dan tersenyum lebar. "Benar, mereka sangat indah. Sungguh luar biasa."

Di bawah pohon bunga sakura yang mekar, Amy dan Ken duduk bersama-sama. Mereka merasakan kedamaian dan keindahan yang ada di sekitar mereka. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa bahagianya mereka pada saat itu.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa kita akan benar-benar bisa melihat bunga sakura bersama-sama di Jepang," kata Amy dengan suara yang penuh emosi.

Ken menatap Amy dengan lembut, "Saya juga tidak pernah. Tapi, berkat keberanianmu, kita berhasil mewujudkan impian kita."

Mereka saling tersenyum, menikmati momen indah itu bersama-sama.

Kembali ke rumah, Amy dan Ken membawa pulang kenangan yang tak terlupakan dari perjalanan mereka ke Jepang. Mereka belajar bahwa terkadang, impian bisa menjadi kenyataan jika kita berani mengambil langkah pertama. Dan yang lebih penting lagi, mereka belajar bahwa perjalanan itu sendiri kadang lebih berharga daripada tujuan akhirnya.

Amy dan Ken pun berjanji untuk terus menjalani kehidupan dengan penuh petualangan dan keberanian. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti mereka akan kembali ke Jepang, tidak hanya sebagai pengunjung, tapi sebagai penjelajah yang siap menjelajahi dunia yang luas.

Baca Juga: [CERPEN] Detik-detik Magis: Kisah Cinta di Bawah Hujan

Fiqrah Risar Mohammed Photo Verified Writer Fiqrah Risar Mohammed

Mahasiswa gabut yang suka bubur ayam kayungyung. @fiqrah_risar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya