[PUISI] Jalan Sunyi Purnama 

Di jalan sunyi purnama, aku menemukan diriku sendiri

Di jalan sunyi purnama, langkahku mengembara
Melangkah dengan hati yang berdebar di bawah cahaya bulan
Kesepiannya mengundangku untuk memahami
Kisah-kisah terpendam di antara malam yang sunyi

Bayangan-bayangan gelap menari di tepi jalan
Menyelinap di antara pepohonan yang menyusuri tepi jalan
Dalam diam, mereka menjadi saksi bisu
Terhadap langkah-langkah yang melaju menuju keabadian

Purnama bersinar, menerangi jalan yang sunyi
Menyinari jejak-jejak hati yang tergores dalam kehampaan
Saat angin malam menyapu debu-debu luka
Aku merasakan kedamaian yang tersembunyi dalam heningnya

Di jalan yang sunyi, di bawah cahaya bulan yang berseri
Aku merenungkan kehidupan, keindahan, dan kedalaman
Langit malam menjadi kanvas bagi pemikiran yang mengalir
Sementara bintang-bintang bertutur dalam bahasa diam

Purnama mengajarkan tentang kelembutan dan keindahan
Tentang ketenangan yang dapat ditemukan di dalam kesunyian
Di jalan sunyi purnama, aku menemukan diriku sendiri
Berjalan dengan hati yang tenang di bawah langit yang tak berujung

Baca Juga: [PUISI] Senyap Suara Semesta 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Segitiga Musim Panas Photo Verified Writer Segitiga Musim Panas

Just be yourself

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya