[PUISI] Bertegur Sapa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah lama aku membiarkannya pergi jauh dari pikiran
Agar aku bisa melanjutkan cerita penuh irama dan tanpa beban
Sudah aku biarkan hati belajar perihal ikhlas tanpa mengubur amarah
Biar aku paham bahwa masih ada arah yang buatku tidak menyerah
Tetapi, cerita pada bulan Oktober hari itu ia yang mulai sendiri
Melihat pesan baru dari nomor yang tidak dikenal membuat wajah berseri
Tidak ingin terburu-buru mengartikannya, karena aku dan dia hanyalah dua individu yang pernah punya cerita
Ada dia di hati yang sempat bertakhta
Bertegur sapa seperti ini semakin menyadarkanku bahwa dewasa adalah tentang merelakan
Bukan lagi tentang siapa yang paling banyak menaruh harapan
Bagaimana ia memanggilku masih sama, menjadi yang paling aku rindukan
Singkat dan padat sudah menjadi ciri khasnya, jadi jangan heran
Aku tutup cerita baru hari itu di bulan yang sama
Oktober menjadi ruang aku mengingatnya kembali
Terima kasih sudah kembali, walau hanya sebentar
Aku harap tegur sapa itu bukan yang terakhir
Baca Juga: [PUISI] Di Ujung Rambu Peringatan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.