[PUISI] Bertegur Sapa

Semoga bukan sapa pertama dan terakhir

Sudah lama aku membiarkannya pergi jauh dari pikiran
Agar aku bisa melanjutkan cerita penuh irama dan tanpa beban
Sudah aku biarkan hati belajar perihal ikhlas tanpa mengubur amarah
Biar aku paham bahwa masih ada arah yang buatku tidak menyerah

Tetapi, cerita pada bulan Oktober hari itu ia yang mulai sendiri
Melihat pesan baru dari nomor yang tidak dikenal membuat wajah berseri
Tidak ingin terburu-buru mengartikannya, karena aku dan dia hanyalah dua individu yang pernah punya cerita
Ada dia di hati yang sempat bertakhta

Bertegur sapa seperti ini semakin menyadarkanku bahwa dewasa adalah tentang merelakan
Bukan lagi tentang siapa yang paling banyak menaruh harapan
Bagaimana ia memanggilku masih sama, menjadi yang paling aku rindukan
Singkat dan padat sudah menjadi ciri khasnya, jadi jangan heran

Aku tutup cerita baru hari itu di bulan yang sama
Oktober menjadi ruang aku mengingatnya kembali
Terima kasih sudah kembali, walau hanya sebentar
Aku harap tegur sapa itu bukan yang terakhir

Baca Juga: [PUISI] Di Ujung Rambu Peringatan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Srikandy Indah Karina Photo Verified Writer Srikandy Indah Karina

Hello! welcome to my page where I share my creative journey here✨ I am a full time dreamer and am in the process of creating my dream life. Enjoy readers!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya