[PUISI] Laksana Kunang-kunang
Di rumput bergoyang
Jejak masa silam terulang
Kisah sepasang kekasih melayang
Tersapu angin ribut lalu-lalang
Daun berjatuhan di kepalaku
Mencipta sebuah ruang delusi
Tentang mimpi yang bergelantung
Kepadaku yang sedang telentang
Menatap langit bak menantang
Aku sedikit tak tenang
Mengolah napasku yang sengau
Pandangan mataku menghijau
Aku pun kian merisau
Dadaku sakit bukan kepalang
bak tersayat pisau
Mengapa duniaku jadi kacau?
Sampai akhirnya aku tersadar
Inilah akhir dari perjalanan hidupku
yang cukup panjang
Aku tak lagi mengigau
Inilah waktunya aku berpulang
Dalam kelam yang selalu menerjang
Aku menimang satu bimbang
Akankah kelak aku dikenang
laksana kunang-kunang yang
menjadi penerang di kala kegelapan
datang?
Baca Juga: [PUISI] Kita Menari
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.