[PUISI] Dengarkan Siulan Merduku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sore langit kelabu tampak sendu
Tercatat rapat di buku harianku
Sembari menyantap daging empedu
Masakan Ibu, hatiku jadi merindu
Padahal setiap saat selalu di sampingmu
Siap sedia jadi tempat mengadu
Kisah gadis dengan senyum lugu
Bu, dengarkan siulan merduku
Nadanya tak tentu dan tak perlu
Kurapikan, karena ini hanya karya seru
Dari anak yang doyannya mengeluh melulu
Orang-orang boleh mengatakanku dungu
Jika kau tahu, kau akan mengeluarkan peluru
Menembak mereka yang tak tahu malu
Baca Juga: [PUISI] Memahami Garis Akhir
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.