[PUISI] Nukilan di Balik Hujan

Menahan sesaknya kangen

Semusim penuh aku merindu
Hati tak lagi patuh tuk tak bertemu
Rintikan hujan mengantarku berlarian
Mengharap sejenak menatap pujaan

Aku masih ingat hangat pelukmu
Lembut kosakata dari bibirmu
Senyuman termanis dari wajah ayumu
Serta perhatian dari sepenuh jiwamu

Hujan, hujan, hujan
Turun menyembunyikan
Air mataku yang tak tertahan

Berdiri sepi di kejauhan
Hanya mendamba maaf darimu pujaan
Dari salah dan khilaf yang kulakukan

 

Baca Juga: [PUISI] Telepati

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya