[PUISI] Nukilan di Balik Hujan
Menahan sesaknya kangen
ilustrasi hujan (pixabay.com/Pexels)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semusim penuh aku merindu
Hati tak lagi patuh tuk tak bertemu
Rintikan hujan mengantarku berlarian
Mengharap sejenak menatap pujaan
Aku masih ingat hangat pelukmu
Lembut kosakata dari bibirmu
Senyuman termanis dari wajah ayumu
Serta perhatian dari sepenuh jiwamu
Hujan, hujan, hujan
Turun menyembunyikan
Air mataku yang tak tertahan
Berdiri sepi di kejauhan
Hanya mendamba maaf darimu pujaan
Dari salah dan khilaf yang kulakukan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All