[PUISI] Terjerembap Kesedihan

Hari ini kupaksa diriku menjelajah
Menemukan remah-remah keajaiban
Mencari tujuan yang sudah lama menguap
Juga pengingat tentang makna hidup sejati

Tapi, banyak jalan rusak di depan
Dinding dan pagar tinggi ikut mengelilingi
Seolah tak ada yang bisa dilalui berjalan
Aku terkungkung rapat di dalamnya

Hari ini aku menangis di pangkuan sendiri
Merintih kesakitan di dalam dada
Karena tak bisa puaskan hasrat yang ada
Walau beribu usaha telah kukerahkan

Kuhabiskan air mataku sendiri
Dalam kesendirian yang diliputi sepi dan sunyi
Sesekali kicauan burung jadi penghibur
Biarlah, mereka yang menemani saat ini

Baca Juga: [PUISI] Melupakan Ingatan