[PUISI] Dunia Tanpa Hadirmu 

Kepergiaannya ikut merenggut tawa riangku

Tawanya berhenti kala itu
Kala tak ada lagi usapan tangan yang menenangkan
Tak ada kata-kata indah yang bisa menghangatkan hati
Hilang semangat pagi yang selalu menemani
Juga lenyap obrolan riang dari luar kamarnya

Hatinya lenyap bersama kepergiannya tanpa aba
Saat ia pandang sekeliling ruangan
Menengok hunian yang selama ini selalu ramai
Namun kini hanya sepi dan sunyi yang didapat
Tinggallah ia seorang diri dengan kerapuhan

Tangisnya tak bisa lagi terbendung
Satu per satu air mata hujani pipi
Hilang sudah keceriaan yang akrab di wajah
Padahal dulu, merekah lebar senyumnya
Cantik dan begitu indah bagai mentari pagi

Tangisnya tak kunjung mereda
Berkali-kali mengutuk semesta dan seisinya
Walau paham tak akan ada yang bisa diubah darinya
Biarlah, barangkali hanya dengan begitu,
Bisa ia rasakan ketenangan walau sedikit

Baca Juga: [PUISI] Skenario Pilihan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya