[PUISI] Kursi Cadangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menduduki kursi cadangan yang begitu dingin seorang diri,
Menunggu giliran untuk mengambil peran
Peran yang penting, tetapi bukan yang utama
Mencerna setiap kisah yang diceritakan
Menelan segala emosi yang ditumpahkan
Menjadi sandaran untuk kesedihannya
Menepuk bahunya untuk menyalakan kembali asa yang padam.
Meskipun aku tak selalu ada dalam kisahnya
Hanya seonggok bayangan di ujung mata
Namun, diri ini harus siap ditinggalkan,
Saat dirinya sudah kembali berbahagia
Dinginnya kursi cadangan, tidak semua orang mampu menunggu di sana
Tersisa aku seorang diri
Menanti kawan lainnya untuk bersandar
Baca Juga: [PUISI] Negeri di Ujung Tanduk
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.