[PUISI] Kursi Cadangan

Menjadi pilihan terakhir yang tersisa

Menduduki kursi cadangan yang begitu dingin seorang diri,
Menunggu giliran untuk mengambil peran
Peran yang penting, tetapi bukan yang utama

Mencerna setiap kisah yang diceritakan
Menelan segala emosi yang ditumpahkan
Menjadi sandaran untuk kesedihannya
Menepuk bahunya untuk menyalakan kembali asa yang padam.

Meskipun aku tak selalu ada dalam kisahnya
Hanya seonggok bayangan di ujung mata
Namun, diri ini harus siap ditinggalkan,
Saat dirinya sudah kembali berbahagia

Dinginnya kursi cadangan, tidak semua orang mampu menunggu di sana
Tersisa aku seorang diri
Menanti kawan lainnya untuk bersandar

 

Baca Juga: [PUISI] Negeri di Ujung Tanduk

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya