[PUISI] Terlatih Mereguk Dahaga 

Ia sudah terlatih dengan realita pekat 

Lihatlah raga yang hampir limbung
Di tengah pedihnya air mata luruh
Ia sudah terlatih mereguk dahaga
Suara hanya tercekat di dalam dada

Menyadarkan diri di tepi tembok rapuh
Berharap takdir membantu menguatkan
Membesarkan mimpi lekas kandas
Yang sedari dulu sudah mendamba bebas

Mereguk dahaga teramat menyakitkan
Untuk jiwa yang tak memiliki keyakinan
Beruntung manusia-manusia berpendirian kuat
Dahaga dianggap penebus nikmat

Baca Juga: [PUISI] Menahan Sebuah Rasa 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya