[PUISI] Teramat Angkuh 

Terlanjur memicing menantang langit

Lihat bagaimana ia berjalan dengan kepala mendongak
Sesekali dengarkan tawa yang terdengar serak
Sangat angkuh sebagai manusia, bukan?
Itukah yang disebut dengan kemuliaan?

Sifat angkuh yang menolak luruh
Mengerumuni dinding-dinding rapuh
Mengaku beriman sedang tak tahu aturan
Perilaku jumawa tetap dilestarikan

Sejatinya apa yang membuat ia teramat berbangga?
Sepasang mata terlanjur menantang langit
Sembari memicingkan tatapan sengit
Tingkah laku durjana sudah melejit

Baca Juga: [CERPEN] Puisi Senja yang Terabaikan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya