[PUISI] Tanah yang Terkoyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tersamarkan rintik tipis gerimis
Bukan hujan mengalir membasuh luka
Air mata bergelayut jatuh melerai duka
Manusia lugu terhuyung limbung
Pendar tatapan sedang meredup
Seiring realita tergugu hampir karam
Sudah habis tangis untuk tanah terkoyak
Jangan singgung kesabaran yang sudah berkerak
Meringkuk di sisi reruntuhan hampir lebur
Bukan sekadar bangunan luruh terjatuh
Harapan usang nyaris rapuh
Lihat mereka yang berbaju lusuh
Baca Juga: [PUISI] Memahami Garis Akhir
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.