[PUISI] Saksi Air Mata 

Saksi tentang muram dan kepedihan

Luruh menembus kering
Menahan teriakan nyaring
Bukan untuk tampilan akting
Meratapi muram tanpa suara bising

Yang luruh akan tetap menjadi saksi
Kelak di bawah naungan peradilan abadi
Tak seorang manusia mampu memanipulasi
Meski licik tak terperi

Saksi air mata yang akan berbicara
Meneriakkan dengan lantang
Menghajar seluruh suara sumbang
Meminta tentang pertanggungjawaban

Baca Juga: [PUISI] Menjadi Orang Biasa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya