[PUISI] Parau Kemarau 

Segera menghapus barisan ekspektasi

Tidakkah engkau mendengar suara-suara angin?
Yang berbisik melalui ranting
Terkadang debu ikut berseru gembira
Sekalipun berucap tanpa suara

Dengarkan kembali suara parau
Bersenda gurau pada musim kemarau
Lebih betah menikmati kering
Daripada basah hujan bercampur sendu

Angin membisikkan hening
Untuk segera menghapus ruang ilusi
Sudah beranjak dari musim ke musim
Mari sejajarkan barisan ekspektasi

 

Baca Juga: [PUISI] Romansa Gunung

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya