[PUISI] Parau Kemarau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidakkah engkau mendengar suara-suara angin?
Yang berbisik melalui ranting
Terkadang debu ikut berseru gembira
Sekalipun berucap tanpa suara
Dengarkan kembali suara parau
Bersenda gurau pada musim kemarau
Lebih betah menikmati kering
Daripada basah hujan bercampur sendu
Angin membisikkan hening
Untuk segera menghapus ruang ilusi
Sudah beranjak dari musim ke musim
Mari sejajarkan barisan ekspektasi
Baca Juga: [PUISI] Romansa Gunung
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.