[PUISI] Merindu Pagi yang Sunyi 

Deru kendaraan mengambil kendali

Entah sejak kapan hening berlalu
Berhenti hiruk-pikuk mengharu biru
Terpaksa menegakkan kembali bahu
Berlari sembari terburu-buru

Separuh langkah nyaris terbelenggu
Di antara deru bising kendaraan berlalu
Meminta hening beringsut tanpa ragu
Riuh suara berlomba tiada jemu

Pagi yang sunyi tinggal cerita rindu
Kelak sekadar menjadi candu
Saling beriringan dengan waktu
Disaksikan angin musim kemarau

Baca Juga: [PUISI] Sepanjang Sisa Perjalanan 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya