[PUISI] Merindu Pagi yang Sunyi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Entah sejak kapan hening berlalu
Berhenti hiruk-pikuk mengharu biru
Terpaksa menegakkan kembali bahu
Berlari sembari terburu-buru
Separuh langkah nyaris terbelenggu
Di antara deru bising kendaraan berlalu
Meminta hening beringsut tanpa ragu
Riuh suara berlomba tiada jemu
Pagi yang sunyi tinggal cerita rindu
Kelak sekadar menjadi candu
Saling beriringan dengan waktu
Disaksikan angin musim kemarau
Baca Juga: [PUISI] Sepanjang Sisa Perjalanan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.