[PUISI] Menyeduh Kesabaran

Melipur diri dengan bait-bait kesabaran

Tak guna mengeluh dengan ratapan usang
Air mata mengusap pipi hingga kering
Luka menganga sudah habis terkoyak
Suara entah sudah berapa lama tercekat 

Hanya tersisa dengan tangan kosong
Tak mampu berupaya lebih jauh
Sekarang waktu yang tepat menyeduh kesabaran
Menikmati dalam suguhan keheningan

Kelak dari butir-butir yang hampir sirna
Menguatkan kaki berpijak di atas semesta
Dengan binar bahagia terlihat nyata

Disaksikan pesona alam raya

Baca Juga: [PUISI] Sedang Bertingkah 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya